JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengajak pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencoblos pasangan nomor urut tiga.
Ia bahkan optimistis Pilpres 2024 bisa dimenangkan dengan satu putaran.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri acara Hajatan Rakyat, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 8 Februari. Mulanya, Megawati minta pendukung yang hadir tidak ingkar janji dan memilih Ganjar-Mahfud.
"Yang datang ke sini harus janji sama ibu loh, anak-anak muda jangan bohong loh, karena sekarang banyak orang jadi berani, padahal nanti kalau pulang 'aduh mikir dulu ya, siapa yang mau dipilih', betul?" kata Megawati.
"Sini (hati) sudah mantap, nyoblosnya sudah mantap? Nomornya piro?" sambung Mega yang dijawab tiga oleh peserta yang hadir.
Presiden ke-5 RI itu juga mengingatkan para peserta yang hadir tidak salah memilih saat di tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, mereka diminta hadir tepat waktu dan berpakaian rapih.
"Jangan salah, enggak boleh salah, nah, ini ibu bawa kertas pura-puranya ini yang mau nyoblos, jadi nanti kalau masuk (TPS), tidak perlu ragu loh, tanggal 14 Februari jangan telat loh, pakaian yang rapih loh, yang keren loh, betul nggak?" ujarnya.
Megawati pun menunjukkan cara mencoblos yang benar. Dia menyebut cara mencoblos yang benar ialah dengan membuka semua kertas surat suara.
"Jadi jangan begini ya (dilipat, red) tapi harus dibuka begini, yang dicari nomor berapa?" tanya Mega yang dijawab tiga oleh pendukung.
"Kalau rambut hitam cari yang paling ganteng. Dari tiga pasang, sopo yang paling ganteng?" tanya Megawati.
"Ganjar," jawab pendukung.
BACA JUGA:
Megawati lalu berterima kasih kepada pendukung yang telah hadir.
Ia bahkan optimistis dapat memenangkan Pilpres satu putaran melihat ramainya lapangan saat Hajatan Rakyat digelar.
"Maka ibu yakin, mau tidak hanya satu putaran? Mau tidak hanya satu putaran? Makanya dijaga, jangan hanya nyoblos terus pulang, terus perhitungannya diliat, benar apa tidak?" ungkapnya.
"Kalau namanya tidak benar, laporan, kan ada namanya untuk pelaporan itu, apa namanya? Laporkan kepada Bawaslu," pungkas Megawati.