Bagikan:

BANYUWANGI - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyindir pejabat yang menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye. Padahal penggunaan semacam ini sudah jelas dilarang dalam Undang-Undang Pemilu.

Hal ini disampaikan Megawati saat berorasi di Hajatan Rakyat Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di RTH Maron Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 8 Februari. Ia turun gunung bersama Ketua Partai Perindo Hary Tanoesodibjo untuk mengampanyekan pasangan nomor urut tiga.

"Yang namanya pemimpin, dari presiden, menteri, pejabat lain, dan lainnya maka tidak boleh mempergunakan fasilitas yang namanya fasilitas negara," kata Megawati di hadapan pendukung Ganjar-Mahfud.

Megawati lalu bertanya pada massa apa mereka pernah dengar aturan tersebut. Massa kemudian bersorak.

Mendengar ini, Presiden ke-5 RI itu makin bersemangat. Ia kemudian melempar pertanyaan lain pada massa yang hadir.

"Siapa mahasiswa, mahasiswi? Itu yang pintar baca perundangan untuk dapat disampaikan kepada mereka yang belum dapat mengetahui," tegasnya.

Lebih lanjut, Megawati menyampaikan terima kasih kepada pendukung yang hadir di acara Hajatan Rakyat.

Meskipun hujan tapi mereka tetap bersemangat bahkan saat dirinya berorasi di atas panggung.

"Ibu mau mengucapkan terima kasih karena ini meskipun hujan rintik-rintik klian tetap berdiri dengan penuh semangat. Eh, tetapi ini hujan, hujan berkah, dari Gusti Allah di sana yang memberikan berkah kepada kita bahwa kebenaran itu pasti menang,” pungkasnya.