BANYUWANGI - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengingatkan bantuan sosial (bansos) tak boleh diklaim salah satu pasangan calon.
Bahkan, jika ada yang menggunakan sebagai iming-iming demi dapat suara sebaiknya diterima.
Hal ini disampaikan Puan saat menghadiri Hajatan Rakyat di RTH Maron Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur pada hari ini, Kamis, 8 Februari. Ketika itu, Ketua DPR RI itu menyebut bansos asalnya dari uang rakyat.
“Bansos itu adalah hak dari seluruh rakyat uangnya juga dari rakyat dan untuk rakyat. Jadi tidak boleh diklaim milik salah satu calon, tapi milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan kepada pendukung pasangan calon nomor urut tiga.
“Setuju?” tanya Puan lagi.
“Setuju,” jawab pendukung Ganjar-Mahfud.
Dalam kesempatan itu, Puan mengucapkan terima kasih pada para akademisi yang sudah menyuarakan kondisi politik hari ini. Termasuk soal netralitas dan penggunaan bansos sebagai komoditas politik.
Katanya, langkah yang mereka lakukan ini bisa membantu terwujudnya Pemilu 2024 yang jujur, adil, dan netral.
“Kita harus mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara kita,” tegasnya
“Civitas akademika, rektor-rektor, dosen-dosen, mahasiswa seluruh Indonesia yang hatinya terbuka, matanya terbuka untuk bersama-sama kita menegakkan pesta demokrasi ini dengan jujur, adil, dan netral,” sambungnya.
BACA JUGA:
Terakhir, Puan mengajak para pendukung pasangan calon nomor tiga untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari mendatang.
Selain itu, dia mengingatkan semua pihak untuk netral.
“Semua harus netral karena pesta demokrasi adalah pesta rakyat. Harus dimenangkan oleh rakyat bukan kekuasaan,” pungkasnya.