SOLO - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat menyindir pembagian bantuan sosial (bansos) beras yang masif terjadi jelang pencoblosan. Mega bahkan mempertanyakan dari mana asal uangnya.
Hal itu disampaikan Megawati dalam orasinya di Hajatan Rakyat Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari. Awalnya, Megawati mengingatkan jangan sampai masyarakat terpikat iming-iming bansos dari pasangan tertentu.
“Jangan kesengsem pilih orang, hanya dikasih bansos. Hanya dikasih beras 10 kilo langsung klenger,” kata Megawati dalam orasinya.
Megawati menyebut pembagian bansos itu layaknya pemanis yang ditawarkan pasangan calon tertentu. Namun, kalau mau dikritisi harusnya banyak yang mempertanyakan pembelian itu.
Apalagi, saat ini harga beras sedang meroket. “Pertanyaan saya, ini ibu-ibu, kalau setiap orang, apa itu, menurut saya hanya gula-gula supaya kalian kesengsem, ‘oh yo, wong itu apik banget’. Persoalannya itu harganya berapa? Hayo, berapa harganya?” tanya Presiden ke-5 RI itu.
“Sekaran kan pada ngeluh harga beras naik, lho, kok ada orang bagi-bagi seperti itu? Pertanyaan saya, sebagai yang pernah jadi Presiden RI, uangnya beli dari mana?” ungkap Megawati.
“Negara,” jawab pendukung dan simpatisan Ganjar-Mahfud yang hadir.
“Dari mana?” sambung Megawati lagi.
“Negara,” jawab mereka.
“Dari negara (pemberian itu, red). Lho, kok, kesengsem hanya dikasih itu, langsung milih, yang ngasih beras itu nanti dipilih,” ujar Megawati.
BACA JUGA:
Megawati mengingatkan masyarakat untuk cerdas memilih pada pencoblosan nanti. “Pemilu ini proses mencari pemimpin yang benar, pemimpin yang benar. Siapa itu?”
“Ganjar-Mahfud,” tegas pendukung dan simpatisan yang hadir.
“Siapa itu?” tanya Megawati mengulangi.
“Ganjar-Mahfud,” ujar mereka yang hadir.