Bagikan:

BANDA ACEH - Satreskrim Polres Pidie, Aceh menggelar rekonstruksi atau reka ulang 13 adegan kasus pembunuhan wanita bernama Sri Wahyuni ningsih (34) yang  dikubur dengan karung oleh suaminya sendiri di Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie.

"Ada 13 reka ulang yang dilakukan dan terdapat beberapa fakta-fakta baru yang didapatkan saat reka ulang," kata Kasat Reskrim Polres Pidie, Iptu Rangga Setyadi dilansir ANTARA, Kamis, 1 Februari.

Reka ulang digelar di lokasi kejadian di rumah kontrakan di jalan Titeu- Tongpudeng tepatnya di depan Meunasah Gampong Pulo Lhoih Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie.

Tersangka M (37) dan barang bukti serta ibu tersangka juga berada di lokasi dan sempat memeluk pelaku saat beranjak dari TKP, dan ikut disaksikan warga setempat.

Iptu Rangga menyampaikan, temuan terbaru dari reka ulang tersebut diantaranya cara tersangka mencekik dan menindih dengan menduduki perut korban, serta mengunci kaki korban serta muka yang ditutup bantal.

Kemudian, juga diperlihatkan bagaimana pelaku meminta, melihat ponsel korban yang diduga selingkuh, lalu menyuruh korban menangkap layar foto selingkuhan.

"Hingga ada adegan pelaku tidur sambil memeluk jasad korban pada lantai di dalam kamarnya, setelah itu korban dimasukkan dalam karung goni dan ditanam dalam kamar," katanya.

 

Selain itu, lanjut Rangga, banyak adegan yang dilewatkan seperti saat membeli karung goni ke pasar yang digunakan untuk membungkus jasad korban, serta pelaku juga sempat minum kopi di warung sebelah rumahnya.

“Nantinya setelah rekonstruksi ada revisi sebelum kita dilimpahkan ke kejaksaan, seperti saat bobok tanah dulu, baru disiram lantainya dan pintu kamar belakang ditutup pakai seng setelah korban ditanam," kata Iptu Rangga.

Sebelumnya, Sri Wahyuni Ningsih (34) ditemukan masyarakat sudah meninggal dan ditanam dengan karung di dalam kamar rumah kontrakannya pada Jumat (12/1).

Korban dibunuh oleh suaminya sehari sebelum ditanam karena cemburu atas dugaan adanya perselingkuhan. Pelaku yang sempat kabur akhirnya ditangkap di kawasan Belawan Sumatera Utara.