Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku miris dengan gaduh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditawarkan pihak kampus untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) dengan skema pinjaman online.

"Dana pendidikan harus terjangkau oleh semua, miris sekarang mendengar ada orang kuliah harus pinjam online untuk bayar SPP-nya. Betul, tidak?" ungkap Anies saat berkampanye di di Padepokan Kalisoga, Brebes, Jawa Tengah, Selasa, 30 Januari.

Kebijakan ITB ini, menurut Anies adalah fakta bahwa kesempatan mendapatkan pendidikan di Indonesia belum merata bagi semua kalangan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengklaim bahwa dirinya dan cawapres Muhaimin Iskandar akan mengupayakan penyetaraan tersebut.

"Negara harus kembali hadir. Kami komitmen kembali hadir membuat pendidikan kita bisa diakses oleh siapa saja, supaya anak-anak dari orang tua yang bukan siapa-siapa bisa menjadi seseorang di kemudian hari," jelasnya.

ITB sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial karena ratusan mahasiswa yang menunggak pembayaran studi.

Isu ini menjadi makin hangat diperbincangkan karena pihak rektorat ITB menawarkan skema pembayaran uang kuliah melalui pinjol. Diketahui bahwa ITB bekerja sama dengan platform pinjol Danacita sejak 2023 lalu.

Kabar ITB bekerja sama dengan pinjol untuk pembayaran uang kuliah pertama kali diungkap akun X @ITBFess. Cuitannya langsung mengundang reaksi negatif.

ITB bahkan disebut tidak berperikemanusiaan karena menyuruh mahasiswa tidak mampu menggunakan pinjol demi membayar kuliah.