JAKARTA - Masyarakat China memulai periode mudik massal tahunan pada Hari Jumat, dengan sekitar 9 miliar perjalanan diperkirakan akan dilakukan selama 40 hari sekitar liburan Tahun Baru Imlek 2023.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari 4,7 miliar perjalanan yang dilakukan selama masa sibuk perjalanan Festival Musim Semi pada tahun 2023, saat pembatasan COVID-19 yang sangat ketat dicabut.
Jutaan orang akan melakukan perjalanan kembali ke kota asal mereka untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 10 Februari tahun ini, tradisi mudik massal terbesar di dunia setiap tahunnya, melansir Reuters 26 Januari.
Sekitar 80 persen dari 9 miliar perjalanan tersebut adalah perjalanan darat tanpa pengemudi, yang juga merupakan sebuah rekor, dan sisanya dilakukan dengan kereta api, udara, dan air, demikian yang dilaporkan televisi pemerintah Tiongkok, CCTV.
Hampir 11 juta perjalanan kereta api, moda transportasi utama di Tiongkok, diperkirakan akan terjadi pada Hari Jumat. Sebanyak 480 juta perjalanan akan dilakukan secara nasional selama periode 40 hari, melonjak 38 persen dari tahun 2023 dan naik 17 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi.
Perjalanan kereta api dan perjalanan udara meroket pada Hari pertama periode tahun ini. Penumpang kesulitan mendapatkan tiket kereta api, meskipun Tiongkok adalah rumah bagi jaringan kereta berkecepatan tinggi terbesar di dunia.
Miranda Guo, seorang kartunis yang berbasis di Hangzhou, sempat kesulitan memeroleh tiket kereta, sebelum membeli paket dengan harga yang lebih mahal yang ditawarkan oleh aplikasi pemesanan pihak ketiga.
"Saya pikir sulit untuk membeli tiket tahun ini, karena hampir semua rekan saya gagal mendapatkan tiket. Banyak dari mereka yang masih dalam daftar tunggu," kata Guo.
Sementara itu, perjalanan penumpang udara diperkirakan mencapai 2 juta pada Hari Jumat, CCTV melaporkan. Selama lonjakan perjalanan tahun ini, jumlah perjalanan yang dilakukan melalui udara diperkirakan akan melonjak menjadi 80 juta, menurut regulator penerbangan Tiongkok, naik 9,8 persen dari tahun 2019.
BACA JUGA:
Bandara di kota terbesar di Tiongkok, Beijing dan Shanghai, akan bersiap menghadapi banyak orang. Dua bandara di Shanghai, Pudong dan Hongqiao memperkirakan lalu lintas penumpang akan melonjak 57,6 persen per tahun dalam periode 40 hari. Sementara, bandara di Beijing akan mengalami lonjakan lebih dari 60 persen.
Perjalanan ke luar negeri juga diprediksi akan meningkat selama puncak perjalanan. Otoritas penerbangan Tiongkok telah mengatur lebih dari 2.500 penerbangan internasional tambahan ke berbagai tujuan di Asia termasuk Asia Tenggara, Jepang dan Korea Selatan.
Selain itu, kereta api dan penerbangan tambahan juga diatur untuk kota-kota wisata domestik populer termasuk Harbin di timur laut Tiongkok dan Sanya, tujuan tropis populer di selatan.