Imlek, Bioskop China Diprediksi Panen Penonton Hingga Dapat Rp19,2 Triliun
Bioskop Kembali Dibuka (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Libur tahun baru China seperti lebaran di Indonesia. Banyak keluarga memanfaatkan waktu untuk kumpul keluarga saat libur. Salah satu aktivitas yang dilakukan bersama adalah nonton di bioskop.

Analis memperkirakan pendapatan box office China meningkat saat periode liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 1 Februari, dikutip dari The Hollywood Reporter pada Senin. “Musim Tahun Baru Imlek tahun ini dapat mencapai angka tertinggi baru sebesar RMB 8 miliar hingga RMB 8,5 miliar (Rp18,1 miliar hingga Rp19,2 triliun),” kata presiden industri perfilman konsultasi Artisan Gateway, Rance Pow dikutip dari ANTARA, Senin, 31 Januari.

Selama Imlek tahun lalu, penjualan tiket bioskop mencapai rekor 1,2 miliar dolar AS (Rp17,2 triliun). Film komedi keluarga “Hi, Mom” memimpin box office pada saat itu dengan total perolehan 821 juta dolar AS (Rp11,8 triliun).

Pendapatan tiket bioskop selama liburan tujuh hari berjumlah 16,6 persen dari total box office setahun penuh China dan satu bulan penuh Februari mengambil bagian 25 persen dari penjualan tahun tersebut.

Film “The Battle at Lake Changjin 2: Water Gate Bridge” yang rilis perdana Selasa (1/2) diperkirakan akan memimpin box office China. Sekuel ini bercerita tentang kemenangan China atas AS dalam pertempuran kunci selama Perang Korea.

Disutradarai bersama oleh Chen Kaige, Tsui Hark dan Dante Lam, film pertama dari waralaba tersebut baru dirilis September tahun lalu dan menjadi film terlaris di China sepanjang masa dengan mencetak 901,5 juta dolar AS (Rp12,9 triliun) .

Surat kabar Global Times melaporkan bahwa film itu memimpin rekor pra-penjualan tiket dengan meraup 5,64 juta dolar AS (Rp81,2 miliar) sekitar sepekan sebelum penayangan. Global Times bahkan memperkirakan “The Battle at Lake Changjin 2” akan menjadi film Tiongkok pertama yang menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp14,4 triliun).

Meski demikian, pendapatan box office China kadang kala sulit diprediksi secara tepat, terutama kerap dijatuhkan ketika mendapat reaksi negatif dari penonton setelah beberapa jam perilisan.

“Dari mulut ke mulut media sosial di China dapat menjadi penentu yang kuat dari kesuksesan komersial film, dan pasar telah menunjukkan kemampuan untuk menyesuaikan dengan preferensi penonton jika favorit pra-musim tidak diluncurkan dengan cepat,” kata Pow.

Selain “The Battle at Lake Changjin 2”, film-film yang bersaing di box office China antara lain “Nice View” oleh sutradara Wen Muye, “Only Fools Rush In” oleh sutradara Han Han, “Sharpshooter” oleh sutradara Zhang Yimou, dan “Too Cool to Kill” oleh sutradara Xing Wenxiong.