JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. menyiapkan strategi khusus untuk mengoptimalkan momentum perayaan hari besar masyarakat Tionghoa (imlek) pada 1 Februari mendatang guna pengembangan bisnis.
Senior Executive Vice President Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengungkapkan, perseroan menggelar program promosi tertentu yang bertujuan untuk menstimulasi transaksi keuangan nasabah.
“Kegiatan promo imlek ini telah dimulai sejak 17 Januari lalu dan akan berlangsung hingga 15 Februari mendatang dengan memanfaatkan seluruh channel pembayaran online,” ujarnya dalam keterangan pers Minggu, 23 Januari.
Menurut Josephus, salah satu program unggulan yang ditawarkan adalah pemberian uang kembali (cashback) sebesar Rp888.000 atau diskon sampai dengan 88 persen. Asal tahu saja, dalam mitologi China angka 8 menggambarkan keberuntungan dan umur panjang. Semangat itu pula yang cova dihadirkan oleh bank pelat merah ini dalam perayaan imlek tahun ini.
“Melalui event ini, kami ingin memanjakan nasabah, terutama yang merayakan Imlek, dengan kemeriahan dan kenyamanan saat menikmati kuliner, berbelanja fesyen dan bersenang-senang bersama keluarga, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan ketentuan PPKM yang berlaku,” tutur Josephus.
Dari sisi kinerja, Bank Mandiri hingga kuartal III 2021 diketahui sukses mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp19,23 triliun. Bukuan itu meroket 37,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
Adapun, laju kredit perseroan secara mampu tumbuh positif sebesar 16,93 persen year-on-year (y-o-y) menjadi Rp1.021,6 triliun.
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93 persen, menjadi Rp533 triliun yang utamanya didorong oleh kinerja commercial banking dan corporate banking.
Moncernya lini intermediasi diimbangi oleh rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terjaga di level 2,96 persen secara gross dengan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp16,4 triliun.
Kemudian untuk likuiditas, lembaga jasa keuangan bersandi emiten BMRI itu membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.214 triliun, lebih tinggi dari September 2020 yang sebesar Rp1.024 triliun.
“Kami berharap perayaan Imlek nasabah tahun ini lebih meriah dan berbeda dari perayaan tahun sebelumnya saat masih diterapkan pembatasan aktivitas sosial masyarakat secara ketat,” tutup Josephus.