Izinkan Pasangan Non Muhrim Masuk, Hotel di Banda Aceh Disegel karena Langgar Syariat islam
Personel Satpol PP dan WH melakukan penyegelan hotel yang diduga melanggar syariat islam, di Banda Aceh (ANTARA)

Bagikan:

BANDA ACEH - Tim gabungan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Banda Aceh bersama unsur TNI/Polri menyegel Hotel Mars karena diduga melakukan pelanggaran syariat Islam.

"Pada akhir 2020 lalu di sini ada pelanggaran syariat, dan setelah turun surat dari Wali Kota Banda Aceh, maka hari ini kami lakukan penyegelan," kata Plt Kepala Satpol PP/WH Banda Aceh Heru Triwijanarko dikutip Antara, Selasa, 23 Februari.

Heru mengatakan pelanggaran syariat Islam terjadi karena hotel mengizinkan pasangan non muhrim bebas masuk dan menginap di kamar hotel.

Namun, kata Heru, setelah dilakukan pemanggilan pemilik hotel, diketahui hotel tak memiliki izin lengkap.

"Selain melanggar syariat beberapa kali, ternyata izin usahanya belum dilengkapi, karenanya kami segel dulu sampai mereka bersedia memperbaiki dan melengkapi izin," ujarnya.

Heru menyampaikan sebelum usaha ditutup pihaknya sudah terlebih dahulu memberikan teguran dan peringatan baik secara lisan maupun tertulis, namun sampai batas waktu yang diberikan tidak juga diindahkan, sehingga dilakukan penyegelan ini.

"Ini kami berikan sanksi administratif, teguran secara lisan dan tulis sudah kami lalui, kalau memang tidak beritikad baik, maka terpaksa kami tutup izin usahanya," kata Heru.

Heru mengingatkan kepada semua pemilik hotel di Banda Aceh agar mematuhi peraturan syariat Islam yang berlaku di Banda Aceh, serta melengkapi izin usaha sesuai ketentuan berlaku.

"Semua hotel di Banda Aceh masuk dalam pengawasan syariat Islam. Kesalahan pertama mungkin kami lakukan pembinaan, dan jika berulang baru kami ambil tindakan tegas," ujar Heru.