KPU Tetapkan Cak Imin Giliran Pertama Paparkan Visi Misi di Debat Keempat
Jumpa pers komisioner KPU soal format debat cawapres/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan giliran pemaparan visi dan misi tiap capres-cawapres pada debat Pilpres 2024. Dalam debat keempat, ditetapkan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mendapat urutan pertama pembacaan visi misi dan programnya.

Hal ini melanjutkan urutan pembacaan visi misi dalam debat ketiga, di mana capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendapat giliran pertama.

"Nanti di debat keempat akan urutan untuk penyampaian visi misi akan dimulai dari paslon 1," kata Komisioner KPU RI August Mellaz dalam konferensi pers di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Januari.

Sementara itu, posisi podium cawapres dalam debat keempat ditetapkan sisi kiri ditempati oleh Mahfud MD, sisi tengah Muhaimin Iskandar, dan sisi kanan Gibran Rakabuming Raka.

"Untuk posisi, nanti paslon 1 di tengah. Itu sudah diatur. Nanti debat terakhir balik lagi 1, 2, 3. Kalau debat ketiga kemarin, posisi paslon 3. Jadi sesuai dengan rotasi," ungkap Mellaz.

Debat keempat Pilpres 2024 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu, 21 Januari mulai pukul 19.00 WIB.

Debat kali akan mempertemukan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Adapun tema debat membahas pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.

Debat keempat dipandu dua moderator perempuan, yaitu Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar. Dua moderator itu merupakan jurnalis usulan stasiun televisi yang ditunjuk oleh KPU sebagai media penyelenggara debat keempat Pilpres 2024.

Panelis yang merumuskan pertanyaan debat keempat terdiri atas mayoritas akademisi dan beberapa diantaranya praktisi yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil.

Nama-nama panelis untuk debat keempat Pilpres 2024, yaitu Abrar Saleng (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam Universitas Hasanuddin), Arie Sudjito (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada).

Kemudian, Arif Satria (Ahli Ekologi Politik/Rektor Institut Pertanian Bogor), Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria), Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform), dan Hariadi Kartodihardjo (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB).

Selanjutnya Ridwan Yahya (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu), Rukka Sombolinggi (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).

Lalu, Sudharto P. Hadi (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010–2015), Sulistyowati Irianto (Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia), dan Tubagus Furqon Sofhani (Ahli Perencanaan Wilayah dan Pedesaan Institut Teknologi Bandung).