JAYAPURA - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura berharap penambahan jumlah sirine tsunami di sejumlah titik di Papua, khususnya di kawasan pesisir.
Kepala Stasiun Geofisika Jayapura Herlambang Hudha mengatakan, adanya penambahan sirine tsunami di wilayah pesisir itu sangat penting mengingat banyaknya penduduk yang ada di wilayah tersebut.
“Misalnya pada kawasan pesisir Pantai Holtekam, Kota Jayapura di mana sudah banyak masyarakat yang bermukim sehingga sangat penting adanya penambahan sirine tsunami,” katanya di Jayapura, Papua, Selasa 9 Januari, disitat Antara.
Menurut Herlambang, pada tahun 2023 pihaknya berhasil menghidupkan kembali sistem sirine tsunami yang berada di Distrik Jayapura Utara, tepatnya di belakang kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), Kota Jayapura.
“Jadi kami mengaktifkan kembali sirine tsunami BBMKG Jayapura yang berlokasi di belakang Kantor MRP ini setiap bulan pada tanggal 26,” tuturnya.
Dia menjelaskan, dibunyikannya sirine setiap bulan itu guna melakukan pemeliharaan uji untuk kerja dan kesiapsiagaan yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) sirine tersebut.
“Sirine yang bunyi ini mencapai radius tiga sampai lima kilo meter dari kantor MRP, untuk itu diharapkan masyarakat tidak panik dengan adanya bunyi tersebut, dan bulan ini juga akan dibunyikan,” katanya.
BACA JUGA:
Dia menambahkan, berdasarkan data selama 2023, pihaknya telah mencatat terjadi gempa bumi sebanyak 4.674 kejadian dengan variasi magnitudo, yang mana nol sampai dengan tiga sebanyak 2.963, kemudian magnitude tiga sampai dengan lima sebanyak 1.643, sedangkan magnitude di atas lima sebanyak 68 kejadian.
“Gempa bumi yang terjadi terdistribusi dengan kedalaman dangkal 70 km sebanyak 4.484, kedalaman sedang 70 km sampai dengan 300 km sebanyak 188, dan kedalaman 300 km lebih dua kejadian,” katanya.