Bagikan:

JAKARTA - Bencana bisa datang kapan saja. Karena itu kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi penting dimiliki seluruh lapisan masyarakat. Pengetahuan yang cukup juga dibutuhkan untuk meminimalisasi kerugian yang ditimbulkan dari sebuah bencana.

Atas alasan inilah, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana dan gempa, Sabtu 11 Mei. Kegiatan tersebut diikuti ratusan warga, termasuk siswa sekolah.

Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan dan Kebencanaan BPBD Kota Cilegon Fathurrohman mengapresiasi kegiatan yang didukung oleh pemerintah Kota Cilegon, dan didukung oleh sejumlah pihak swasta. Di antaranya adalah PT Indo Raya Tenaga (IRT) selaku pengelola PLTU berteknologi ramah lingkungan USC SCR yang sudah memberikan dukungan demi lancarnya kegiatan.

“Kami selaku Pemerintah Kota Cilegon mengapresiasi PT IRT yang sudah berperan aktif dalam kegiatan hari ini. Peran swasta yakni pihak industri sangat dibutuhkan dan harus bisa bersinergi dengan Pemerintah daerah tentunya untuk kepentingan masyarakat,” kata Fathurrohman, Senin, 13 Mei.

Dia berharap simulasi mitigasi bencana berbasis masyarakat ini nantinya dapat diaplikasikan di tengah lingkungan keluarga. Apalagi, IRT juga sudah menyiapkan jalur evakuasi tsunami khusus untuk warga Lebak Gede pada awal tahun 2021 lalu.

Simulasi sendiri digelar dengan skenario sedang terjadi gempa yang memunculkan potensi tsunami di pesisir Lebakgede. Informasi bencana itu dengan cepat disampaikan FPRB Lebakgede ke masyarakat melalui pengurus RT dan RW.  Dalam simulasi, saat bencana terdeteksi, alat sirine dan kentongan langsung berbunyi.

Dalam agenda ini, warga yang sedang aktivitas di luar rumah dan dalam rumah tampak langsung berlarian menuju pada wilayah ketinggian yang menjadi titik evakuasi.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua RT 04/05 Cipala, Nurbakti mengatakan, pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat agar mengetahui langkah penyelamatan diri saat situasi bencana.

“Dengan demikian jika terjadi bencana sungguhan maka masyarakat bisa melakukan tindakan, seperti bentuk menyelamatkan diri masing-masing,” kata Nurbakti.

Lurah Lebak Gede Miftahul Kamal yakin tsunami drill yang melibatkan industri ini dapat berdampak positif. Masyarakat yang ikut terlibat di kegiatan ini mau menyebarluaskan pengetahuannya ke lebih banyak orang.  Oleh karena itu, dia merasa sinergitas dengan pihak swasta dalam kegiatan mitigasi bencana perlu terus digalakkan ke depannya, mengingat sepanjang pesisir Lebakgede lahannya telah dihuni pabrik-pabrik.

“Salah satunya bersinergi dengan industri salah satunya adalah PT Indo Raya Tenaga, yang telah memberikan support kegiatan saat ini,” kata Miftah.

Salah satu warga, Darda Nela mengaku memperoleh pengetahuan baru dari kegiatan simulasi ini. Guru PAUD tersebut sangat ingin berbagi pengetahuan ini dengan para siswa PAUD dan orang tuanya.

“Saya senang karena jadi mengetahui langkah yang benar ketika terjadi bencana. Terima kasih juga pihak industri yang sudah memfasilitasi dan men-support kegiatan untuk kepentingan masyarakat ini,” jelasnya.

Pihak PT Indo Raya Tenaga sendiri berpendapat simulasi tanggap Bencana ini sangat penting diadakan. Karena masyarakat Lebak Gede, entah itu karyawan pabrik, petani, dan anak-anak sekolah harus disiapkan menjadi masyarakat yang tangguh menghadapi bencana alam seperti gempa maupun tsunami.  

“Kalau dilihat kegiatan hari ini. Antusias warga cukup meriah dan semangat dalam proses simulasi dari awal sampai akhir,” singkat Humas PT IRT, Reza.

Selain PT Indo Raya Tenaga yang merupakan manajemen PLTU berteknologi maju dan ramah lingkungan Jawa 9&10, kegiatan simulasi ini turut melibatkan pihak Kecamatan Pulomerak, Polsek Pulomerak, Koramil Pulomerak, Puskesmas Pulomerak, BPBD Kota Cilegon, dan PMI Kota Cilegon.