Nelayan Terbantu Aksi Pengelola PLTU Jawa 9&10
Foto: Dok. Indo Raya Tenaga

Bagikan:

JAKARTA - Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir di Selat Sunda, membuat kalangan nelayan di Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten terpaksa menyandarkan perahunya.

Menyikapi kondisi ini, PT Indo Raya Tenaga (IRT) beserta kontraktor pembangunan PLTU Jawa 9&10, PT Hutama Karya (HK) dan PT Doosan Heavy Industries Indonesia (DHII) memberikan bantuan sembako kepada para nelayan, Rabu 29 Desember.

Para nelayan merasa terbantu atas aksi simpatik IRT dan manajemen PLTU Jawa 9&10 yang berkali sudah dilakukan. Nelayan juga mengungkapkan, harapannya agar selalu selaras dengan manajemen pembangkit listrik ramah lingkungan itu. Nelayan ingin Indo Raya Tenaga juga menggandeng mereka guna dibina dan dikembangkan potensinya.

"Keselarasan antara industri dan nelayan harus betul dijaga, salah satunya caranya adalah PT IRT harus bisa menjadi bapak angkat, agar nanti ada pembinaan terkait SDM, alat tangkap, sarana dan prasarana lainnya. Dengan begitu, kesejahteraan nelayan khususnya Suralaya dan Kota Cilegon pada umumnya bisa membaik," tutur Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon Tatang Tarmizi, dalam keterangan tertulis, Kamis 30 Desember.

Dia dan sejumlah nelayan di kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada PT IRT dan dua kontraktor utama PLTU Jawa 9&10  yang telah memberikan stimulus kepada para nelayan di wilayah Suralaya. Menurutnya, di tengah musim barat, sulit buat nelayan untuk mencari ikan karena cuaca kurang bersahabat. Apa yang diberikan, tentu membantu mereka dan keluarga saat tak bisa melaut.

"Tentunya bantuan ini, bermanfaat bagi para nelayan ketika saat ini banyak nelayan yang tidak melaut akibat cuaca ekstrim," kata Tatang.

Paket sembako yang diberikan kepada nelayan di Pangkalan Suralaya dan Pangkalan Tanjung Pujut di antaranya berisi beras dan mie instan. Di dalam paket sembako juga disertakan masker. Hadir dalam kesempatan tersebut, manajemen PT IRT, PT HK dan PT DHII. Kemudian Pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DPC Kota Cilegon dan para nelayan di wilayah perairan Suralaya.

General Manager PT IRT Steve Adrianto mengatakan, pemberian sembako ke masyarakat saat ini adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan bersama dengan PT HK dan PT DHII. Ia berharap bantuan ini menjadi stimulus sementara untuk nelayan dan keluarga, selama berkurangnya penghasilan akibat tak melaut.

Steve sendiri memastikan, ke depannya selain bantuan sembako, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah  program pemberdayaan buat para nelayan. “Sinergitas dengan para nelayan Suralaya memang perlu dilakukan berkelanjutan dalam jangka panjang, mengingat para nelayan merupakan masyarakat yang harus diperhatikan,” kata Steve.

Menurutnya, pangkalan nelayan, dermaga perahu, kios-kios bagi keluarga nelayan, fasilitas parkir, dan penerangan umum yang ada saat ini, sejatinya juga merupakan bentuk kepedulian PT IRT dalam penyediaan infrastruktur buat nelayan dan masyarakat.

"Dengan adanya fasilitas yang ada, nelayan diharapkan bisa menjaga, merawat, dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di Suralaya," jelas Steve.