JAKARTA - Sebuah resimen tentara Ukraina mengungkapkan pada Hari Kamis bahwa tiga prajurit, yang menurut jaksa ditangkap dan ditembak mati oleh pasukan Rusia bulan ini, adalah anggota Brigade Serangan Lintas Udara ke-82 Ukraina.
Brigade Pasukan Penyerang Lintas Udara menuduh pasukan musuh yang tidak dikenal sengaja membunuh ketiga orang tersebut, yang menurut mereka jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum dan kebiasaan perang.
Sebuah video yang beredar di media sosial, yang konon berisi kejadian tersebut, tampak menggambarkan tiga orang tak bersenjata pingsan setelah ditembak.
Para pejabat mengatakan, jenazah-jenazah itu diambil oleh pasukan Ukraina dari dekat Desa Robotyne di wilayah tenggara Zaporizhzhia.
Dalam video yang dibagikan tentang insiden tersebut, Pasukan Penyerang Lintas Udara menyoroti tiga pria dengan bendera Ukraina dan meletakkan bendera Rusia di samping sosok yang berdiri atau berjongkok di dua tempat berbeda di belakang orang Ukraina tersebut.
Video tersebut memperlihatkan ketiga pria itu berlutut dengan tangan di belakang kepala.
Setidaknya dua sosok yang ditandai dengan bendera Rusia terlihat mengangkat senjata dan menembak ke arah warga Ukraina.
Usai tembakan, ketiga pria itu terjatuh ke depan. Video tersebut kemudian menunjukkan sosok, yang diidentifikasi sebagai tentara Rusia, mendekati dan memeriksa orang-orang yang terjatuh.
"Ini merupakan satu lagi pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dalam perlakuan terhadap tawanan perang oleh negara agresor," kata kantor kejaksaan saat mengumumkan penyelidikannya pada Hari Rabu, melansir The National News 29 Desember
Sebelumnya pada tanggal 3 Desember, Ukraina menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah muncul video lain yang menunjukkan beberapa tentara menembak dua personel yang menyerah yang muncul dari ruang istirahat.
BACA JUGA:
Terpisah, pihak Moskow belum menanggapi tuduhan ini, di mana ini merupakan kali kedua jaksa penuntut Ukraina mendakwa Rusia atas pembunuhan tawanan perang sepanjang bulan ini.
Dalam insiden jauh sebelumnya pada Bulan Maret lalu, sebuah video merekam eksekusi seorang tentara Ukraina yang ditangkap setelah ia mendeklarasikan "Glory to Ukraine", sebuah ungkapan yang melambangkan perlawanan Ukraina sejak awal perang.