Pesawat Militer Rusia yang Dikabarkan Bawa Tawanan Perang Jatuh, Ukraina dan Presiden Zelensky Cari Kejelasan
Ilustrasi pesawat Ilyushin IL-76. (Wikimedia Commons/Alexander Yampolsky)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato videonya Rabu malam menuntut penjelasan penuh, mengenai penyebab jatuhnya pesawat militer Rusia di wilayah perbatasan Rusia, menuduh Moskow "mempermainkan nyawa tawanan perang Ukraina."

"Jelas bahwa Rusia mempermainkan kehidupan para tahanan Ukraina, perasaan orang-orang yang mereka cintai, dan emosi masyarakat kita," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 25 Januari.

Sebelumnya, para pejabat Rusia menuduh Ukraina sengaja menembak jatuh pesawat angkut militer Il-76 di wilayah Belgorod pada Hari Rabu. Itu dikatakan membawa enam awak, 65 tawanan perang Ukraina yang dikabarkan akan mengikuti pertukaran, serta tiga pengawal.

"Pada tanggal 24 Januari tahun ini sebuah pesawat angkut Ilyushin-76 jatuh di Wilayah Belgorod selama penerbangan terjadwal sekitar pukul 11.00 waktu Moskow," kata Kementerian Pertahanan Rusia, melansir TASS.

"Ada 65 tawanan perang Ukraina yang dipindahkan ke Wilayah Belgorod untuk pertukaran dan tiga pengawal di pesawat," lanjut kementerian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menyebutkan, para tahanan itu akan mengikuti pertukaran.

"Pesawat mengangkut 65 prajurit Ukraina dari wilayah Moskow ke Belgorod. Mereka didampingi tiga perwira Rusia ditambah awak enam orang. Semuanya meninggal," kata Menlu Lavrov, dikutip dari CNN.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutnya peristiwa jatuhnya pesawat tersebut sebagai tindakan terorisme.

volodymyr zelensky
Presiden Volodymyr Zelensky bersama militer Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

"Pesawat itu dihancurkan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dari wilayah Liptsy, wilayah Kharkiv, dengan menggunakan sistem rudal anti-pesawat," kata kementerian.

"Peralatan radar Angkatan Udara Rusia mengamati peluncuran dua rudal Ukraina," sambungnya.

Sistem pertahanan udara di wilayah Belgorod aktif sesaat sebelum kecelakaan terjadi, menurut gubernur wilayah tersebut Vyacheslav Gladkov.

Terpisah, komando militer Ukraina mengatakan mereka menganggap pesawat militer Rusia yang mendekati Belgorod sebagai sasaran yang sah, namun tidak mengakui bahwa mereka menembaki pesawat tersebut.

Dalam pernyataan yang disusun dengan hati-hati, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan serangan baru-baru ini di Kota Kharkiv, yang terletak hanya 18 mil (30 km) dari Rusia, terhadap pesawat kargo Rusia yang membawa senjata ke dekat perbatasan.

"Intensitas penembakan yang tercatat berhubungan langsung dengan peningkatan jumlah pesawat angkut militer yang baru-baru ini menuju ke lapangan terbang Belgorod," kata pernyataan itu.

"Dengan mengingat hal ini, Angkatan Bersenjata Ukraina akan terus mengambil tindakan untuk menghancurkan sarana pengiriman dan mengendalikan wilayah udara untuk menghilangkan ancaman teroris, termasuk di arah Belgorod-Kharkiv."

Situs Ukrainska Pravda mengutip Staf Umum Ukraina awalnya mengatakan pesawat itu mengangkut rudal untuk sistem pertahanan udara S-300 Rusia, tidak menyebutkan adaya tawanan perang, seperti melansir BBC.

Sebuah badan pemerintah Ukraina untuk tawanan perang mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki klaim pesawat tersebut membawa prajurit Ukraina.

Ukraina tampaknya masih belum yakin, setidaknya secara terbuka, apakah tahanan Ukraina benar-benar berada di pesawat tersebut, namun berpendapat Moskow mungkin sengaja membahayakan nyawa para prajurit Ukraina.

Sebuah pernyataan dari "Markas Besar Koordinasi Perlakuan terhadap Tawanan Perang Ukraina" tidak memberikan rincian lebih lanjut namun memperingatkan, Rusia "secara aktif melakukan operasi informasi khusus terhadap Ukraina yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas masyarakat Ukraina."

Kendati demikian, Ukraina mengkonfirmasi pertukaran pertukaran tawanan perang dengan Rusia dijadwalkan berlangsung pada Hari Rabu.

"Hal ini tidak terjadi saat ini,"Andriy Yuson, dari Intelijen Pertahanan Ukraina.

Badan Intelijen Pertahanan Ukraina mengatakan dalam pernyataan berikutnya, mereka telah memenuhi perjanjian tersebut, dengan membawa prajurit Rusia yang ditangkap ke lokasi yang disepakati. Namun, dikatakan Ukraina belum menerima rincian dari Rusia tentang bagaimana prajurit Ukraina akan dibawa, apakah mereka akan dipindahkan melalui udara, kereta api, atau jalan raya.

Badan itu menggarisbawahi, mereka belum diperingatkan untuk tidak melakukan melakukan tindakan militer terkait wilayah udara Belgorod pada waktu yang telah ditentukan, sesuatu yang telah diperingatkan untuk tidak dilakukan "berkali-kali di masa lalu." Rusia mempunyai kewajiban untuk menjamin keselamatan tawanan perang, tambah pernyataan itu.

"Ini mungkin menunjukkan tindakan yang disengaja oleh Rusia yang bertujuan membahayakan nyawa dan keselamatan para tahanan. Mendaratkan pesawat angkut di zona tempur sepanjang 30 kilometer bukanlah tindakan yang aman dan dalam hal apa pun harus didiskusikan oleh kedua belah pihak, karena jika tidak maka akan membahayakan seluruh proses pertukaran."