JAKARTA - Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran ratusan tawanan perang (POW), usai jatuhnya pesawat angkut militer Moskow di Belgorod yang diklaim membawa 65 POW di dalamnya.
Militer Rusia mengatakan masing-masing pihak memulangkan 195 tentara pada Hari Rabu. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 207 tentara Ukraina telah dikembalikan.
Pertukaran pada Hari Rabu ini merupakan yang ke-50 sejak Presiden Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Dalam pernyataan singkatnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertukaran itu selesai setelah negosiasi.
"Personel militer yang dibebaskan akan diangkut dengan pesawat angkut militer ke Moskow untuk perawatan dan rehabilitasi," katanya, dilansir dari BBC 1 Februari.
"Semua mereka yang dibebaskan diberikan bantuan medis dan psikologis yang diperlukan," lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, Presiden Zelensky menulis dalam sebuah postingan di media sosial: "Rakyat kami telah kembali. Ada 207 orang. Kami memulangkan mereka apa pun yang terjadi.
"Kami mengingat setiap warga Ukraina yang ditawan. Baik pejuang maupun warga sipil. Kami harus memulangkan mereka semua," katanya, seraya berterima kasih kepada pejabat tinggi keamanan Ukraina yang memungkinkan terjadinya pertukaran terbaru ini.
Pertukaran itu dirahasiakan sampai hal itu terjadi, demi keamanan. Ukraina mengonfirmasi Uni Emirat Arab terlibat sebagai mediator.
BACA JUGA:
Pekan lalu, militer Rusia mengatakan pesawat angkut militer Il-76 telah ditembak jatuh oleh Ukraina di wilayah barat Belgorod. Pesawat itu dikatakan membawa 65 POW, beserta enam awak kapal dan tiga pengawal. Seluruhnya tewas.
Rusia belum memberikan bukti kuat atas klaimnya. Sedangkan Kyiv mempertanyakan klaim Moskow bahwa POW Ukraina berada di pesawat yang jatuh.