Bagikan:

JAKARTA - Sultan Ibrahim Ismail bin Sultan Iskandar dari Johor resmi dilantik sebagai Yang Di-Pertuan Agong ke-17 Malaysia pada Hari Rabu, usai pengambilan sumpah di Istana Nasional Kuala Lumpur Hari Rabu.

Sultan Ibrahim (65), menggantikan Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, yang kembali memimpin negara bagian asalnya di Pahang setelah menyelesaikan masa jabatan lima tahun sebagai raja, melansir Reuters 31 Januari.

Di bawah sistem monarki yang unik, kepala sembilan keluarga kerajaan Malaysia bergiliran menjadi Raja, yang dikenal sebagai "Yang Di-Pertuan Agong" setiap lima tahun.

Sultan Ibrahim naik takhta sebagai raja di tengah ketegangan politik yang kembali terjadi di Malaysia. Negeri Jiran mengalami gejolak politik berkelanjutan sejak 2018, ketika koalisi Barisan Nasional yang berkuasa saat itu digulingkan dari kekuasaan untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan, mendorong raja untuk memainkan peran yang lebih besar.

Raja sebagian besar bertindak atas saran perdana menteri dan kabinet, namun diberikan beberapa kekuasaan diskresi berdasarkan konstitusi federal, termasuk wewenang untuk menunjuk seorang perdana menteri yang ia yakini memiliki mayoritas di parlemen.

sultan ibrahim
Raja Malaysia Sultan Ibrahim. (Instagram/officialsultanibrahim)

Pendahulu Sultan Ibrahim, Al-Sultan Abdullah, tiga kali menggunakan wewenang itu untuk menyelesaikan ketidakpastian politik selama masa pemerintahannya, dua kali setelah pemerintahan runtuh dan yang terakhir pada tahun 2022, ketika ia menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri, setelah mengalami kebuntuan pasca-Pemilu.

Mengutip The Guardian dari The Straits Times, Sultan Ibrahim dalam sebuah wawancara Bulan Desember mengatakan, dia tidak tertarik menjadi 'raja boneka'.

"Ada 222 dari Anda (anggota parlemen) di parlemen. Ada lebih dari 30 juta (populasi) di luar. Saya tidak bersama Anda, saya bersama mereka," katanya seperti dikutip surat kabar tersebut.

"Saya akan mendukung pemerintah, tapi jika menurut saya mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas, saya akan memberi tahu mereka,"

sultan ibrahim
Raja Malaysia Sultan Ibrahim. (Instagram/officialsultanibrahim)

Raja juga mempunyai kekuasaan untuk memaafkan. Pada tahun 2018, Sultan Muhammad V, salah satu pendahulu Ibrahim, mengampuni Anwar Ibrahim yang pernah menjalani hukuman penjara.

Sultan Ibrahim, yang merupakan keturunan Melayu-Inggris, memiliki enam anak dari pernikahannya. Ia pernah melakukan perjalanan tahunan keliling Johor dengan sepeda motor Harley-Davidson, membagikan amal kepada masyarakat miskin.

Naiknya Sultan Ibrahim sebagai raja baru mendapat sambutan hangat dari masyarakat Malaysia, tak terkecuali di kalangan generasi muda.

"Kami adalah bagian dari generasi muda yang belum pernah melihat Sultan Johor menjadi raja, jadi ini adalah momen bersejarah bagi kami," ujar Nur Fatin Athikah Abdul Hisham (23), dikutip dari CNA.

Sedangkan PNS Noor Hassan Hashim (40) mengatakan, pelantikan raja baru akan selalu menjadi peristiwa bersejarah. Ia yakin Sultan Ibrahim akan menghadapi tantangan yang berbeda dari pendahulunya Sultan Abdullah, yang memerintah di masa pandemi COVID-19 dan krisis politik yang berkepanjangan.

"Raja tua mengarahkan kami selama krisis politik. Dan saya yakin raja baru sekarang akan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya untuk membawa Malaysia ke level berikutnya," ujarnya.

Ia pun meyakini Raja Ibrahim akan menjadi sosok yang tepat untuk menyatukan kembali Malaysia, di tengah ketegangan akibat perbedaan politik yang terpolarisasi.

"Saya yakin Yang Mulia akan mengambil keputusan yang tepat untuk menyatukan seluruh rakyat Malaysia menjadi satu Bangsa Malaysia," yakinnya.