Militer China Sebut Taiwan Besarkan Ketegangan untuk Keuntungan Elektoral Jelang Pemilu
Ilustrasi Selat Taiwan. (Wikimedia Commons/BreakdownDiode)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Tiongkok menuduh Pemerintah Taiwan pada Hari Kamis dengan sengaja "meningkatkan" ancaman militer dari Tiongkok, demi keuntungan elektoral menjelang Pemilu yang akan digelar di pulau itu dua pekan mendatang.

Taiwan akan menggelar pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari mendatang, saat ketegangan dengan China meningkat empat tahun belakangan.

Menjelang Pemilu, Taiwan telah melaporkan jet tempur dan kapal perang Tiongkok berada di sekitar pulau itu, serta balon-balon melintasi Selat Taiwan yang sensitif, meskipun militer mengatakan kemungkinan besar hal tersebut dilakukan untuk tujuan pemantauan cuaca.

Berbicara pada konferensi pers bulanan di Beijing, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Wu Qian mengatakan, Pemerintah Taiwan harus disalahkan atas ketegangan tersebut.

"Otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) dengan sengaja meningkatkan apa yang disebut ‘ancaman militer dari daratan’ dan membesar-besarkan ketegangan," kata Wu, merujuk pada partai berkuasa di Taiwan, melansir Reuters 28 Desember.

"Ini sepenuhnya untuk mencari keuntungan Pemilu," katanya, seraya menuduh Taiwan menggunakan "aturan Pemilu yang lazim untuk memicu konfrontasi dan memanipulasi pemilu".

Tak lama setelah Wu berbicara, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan aktivitas militer Tiongkok lebih lanjut di selat tersebut, dengan mengatakan pihaknya telah mendeteksi 12 pesawat militer melintasi garis tengah selat atau terbang di dekatnya, pada Kamis sore.

Dikatakan, pesawat tersebut, termasuk pesawat tempur J-11 dan Su-30, memasuki wilayah udara di utara, tengah dan barat daya Taiwan, dan "bekerja sama dengan kapal untuk melakukan patroli kesiapan tempur bersama".

Kementerian mengatakan pesawat-pesawat tempur Tiongkok secara teratur melintasi garis tengah, yang sebelumnya menjadi penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak.

Wu sendiri dalam keterangan kembali menegaskan, Negeri Tirai Bambu tidak mengakui garis median.

"Taiwan adalah bagian dari Tiongkok. Garis tengah sama sekali tidak ada," tegas Wu.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pekan ini, mereka belum melihat tanda-tanda aktivitas militer Tiongkok dalam skala besar jelang Pemilu, namun tetap mencermati Tiongkok.