Bagikan:

JAKARTA - Pihak berwenang di Jalur Gaza menuduh Israel mengambil organ tubuh dari jasad warga Palestina, menuntut adanya penyelidikan internasional.

Kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan pada Hari Selasa, pemeriksaan terhadap beberapa jenazah menunjukkan bentuknya telah berubah secara signifikan akibat pencurian organ vital dari jenazah tersebut, seperti melansir Daily Sabah 27 Desember.

Lebih jauh dikatakan, tentara Israel menyerahkan jenazah tanpa nama mereka, serta menolak menyebutkan secara spesifik di mana mereka ditahan.

Kantor media itu juga mengatakan, tentara Israel telah berulang kali melakukan hal yang sama selama perang yang sedang berlangsung di Gaza, termasuk menggali jenazah dari kuburan.

Pernyataan tersebut mengkritik apa yang dikatakannya sebagai "sikap diam organisasi-organisasi internasional yang beroperasi di Gaza, termasuk Komite Internasional Palang Merah, terhadap kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel)."

Bulan lalu, Euro-Med Human Rights Monitor juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai pencurian organ oleh Israel dari jasad warga Palestina, menyerukan adanya penyelidikan internasional yang independen, dikutip dari Euronews.

Euro-Med Human Rights Monitor mengungkapkan itu menyusul laporan dari para profesional medis di Gaza yang memeriksa beberapa mayat, setelah mereka dibebaskan oleh Israel.

LSM tersebut mengklaim telah mendokumentasikan pasukan Israel menyita puluhan mayat dari Rumah Sakit Al-Shifa dan RS Indonesia di Gaza utara, bersama dengan rumah sakit lain di selatan.

Para profesional medis dilaporkan menemukan organ-organ vital, seperti hati, ginjal dan jantung, serta koklea dan kornea, hilang, yang oleh Euro-Med Monitor disebut sebagai "bukti" potensi pencurian organ.

Mereka juga mengklaim Israel menggali dan menyita mayat dari kuburan massal yang digali bulan lalu di halaman Al-Shifa.

Terpisah, pihak berwenang Israel belum mengomentari tuduhan terbaru. Sebelumnya, Israel membantah mengambil organ dari warga Palestina yang meninggal tanpa persetujuan keluarga, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai "antisemit".

Pencurian organ tidak dapat dibuktikan atau disangkal hanya dengan pemeriksaan medis forensik, karena banyak jenazah menjalani operasi sebelum kematiannya, kata dokter di beberapa rumah sakit Gaza seperti dikutip oleh Euro-Med.

Pemeriksaan menyeluruh terhadap mayat-mayat yang ditemukan tidak mungkin dilakukan mengingat intensnya serangan Israel di Gaza, klaim mereka. Hal ini menyusul komentar para pejabat kesehatan Palestina di Gaza, mereka bahkan tidak dapat lagi menghitung jumlah korban tewas karena sistem kesehatan di wilayah tersebut telah runtuh.