Bagikan:

JAKARTA - Komandan pasukan elite Iran mengatakan balas dendam atas tewasnya salah satu jenderal mereka akibat serangan Israel adalah dengan penghapusan rezim zionis, saat upacara pemakaman yang diikuti seluruh elite negara itu digelar pada Hari Kamis.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin pemakaman dan doa mendiang Brigjen Sayyed Razi Mousavi, seorang penasihat senior Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC yang tewas dalam apa yang dikatakan Iran sebagai serangan udara Israel di Suriah.

Memimpin salat jenazah dan membacakan Surah Al-Fatihah di pemakaman, Imam Khamenei menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Jenderal Mousavi dan rasa terima kasihnya atas jihad tak kenal lelah almarhum, mengutip Khamenei.ir, Kamis 28 Desember.

Mousavi adalah salah satu komandan front perlawanan yang paling berpengalaman dan efektif, kata IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami.

"Balas dendam kami atas kesyahidan Sayyed Razi tidak lain adalah penggulingan rezim Zionis," kata Mayjen Salami dalam pidato pemakaman yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters.

"Saya berharap, dengan izin Tuhan, para pejuang Palestina yang hebat dan terhormat akan segera menghapus nama geografis dan politik rezim jahat dan palsu ini," sambungnya.

Brigjen Sayyed Razi Mousavi terbunuh dalam serangan udara tentara Israel di daerah Zainabiyah, Damaskus, Suriah pada Senin malam waktu setempat.

Seorang juru bicara militer Israel menolak memberikan komentar spesifik mengenai kematian Mousavi, namun mengatakan pihaknya mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk membela negara.

Jenazah Musavi diterbangkan dari Suriah ke kota suci Syiah Najaf di Irak pada Hari Rabu, sebelum dibawa untuk dimakamkan di Teheran, Iran.

Diketahui, sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, kelompok-kelompok yang didukung Iran telah melancarkan operasi terhadap Israel.

Selama bertahun-tahun, Israel telah melakukan serangan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah, di mana pengaruh Teheran telah berkembang sejak negara tersebut mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang meletus pada tahun 2011.