Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov yakin, uang yang disediakan oleh Barat untuk Kyiv tidak akan mengubah jalannya operasi militer khusus yang digelarnya di Kyiv, meski jumlahnya terus bertambah.

"Uang ini tidak mampu mengubah jalannya operasi militer khusus," kata Peskov kepada media, melansir TASS 27 Desember.

"Kami terus maju. Bagi kami, hal utama adalah mencapai tujuan yang ada di depan kami," jelasnya.

Juru bicara Pemimpin Rusia tersebut mengomentari rencana darurat Uni Eropa yang, menurut Financial Times, memperkirakan bantuan keuangan sebesar 20 miliar euro untuk Ukraina.

"Uang yang dialokasikan ini merugikan perekonomian UE, yang sedang berjuang melewati masa-masa sulit. Uang yang dialokasikan ini merugikan industri negara-negara UE dan merugikan masa depan negara-negara UE," Peskov menekankan.

Menurut Peskov, Amerika dan Eropa telah menyadari bahwa sebagian besar dana tersebut dijarah.

“Baik masyarakat Eropa maupun Amerika sangat memahami tingkat korupsi (di Ukraina). Mereka menyadari bahwa sebagian besar uang tersebut dicuri," kata Peskov.

Peskov menambahkan, "para pemimpin negara-negara yang mengalokasikan dana tersebut juga mengetahui hal ini," dan yang paling penting, "hal ini secara bertahap menjadi jelas dan akan semakin jelas bagi para pembayar pajak di negara-negara tersebut."

"Mereka tidak akan menyukainya," yakin Peskov.

"Tentu saja, kami memahami Uni Eropa sedang mengalami kontradiksi yang cukup serius mengenai masalah terus mengalokasikan uang. Terlebih lagi, karena uang ini tidak dimaksudkan untuk penciptaan. Uang ini dialokasikan untuk menjaga agar perang tetap berjalan dan untuk mendukung rezim yang membelanjakannya untuk tujuan yang tidak diketahui dan dengan efisiensi yang tidak diketahui," kata Peskov.