JAKARTA - Kremlin menyebut keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim paket senjata lain ke Ukraina senilai 725 juta dollar AS menunjukkan pemerintahan Joe Biden berkeinginan agar perang terus berlanjut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan bantuan baru tersebut akan mencakup rudal Stinger, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), serta drone dan ranjau darat.
“Pemerintahan (Biden) melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menambah bahan bakar ke dalam api. Pada saat yang sama, paket bantuan ini dan paket bantuan lainnya tidak dapat mengubah jalannya peristiwa, tidak dapat mempengaruhi dinamika di garis depan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merespons bantuan AS terbaru untuk Ukraina dilansir Reuters, Selasa, 4 Desember.
Pengumuman AS ini menandai peningkatan tajam dalam penggunaan Presidential Drawdown Authority (PDA) yang dilakukan Presiden Joe Biden baru-baru ini, yang memungkinkan AS memanfaatkan persediaan senjata yang ada untuk membantu sekutunya dalam keadaan darurat.
BACA JUGA:
Pengumuman PDA baru-baru ini biasanya berkisar antara $125 juta hingga $250 juta.
Biden diperkirakan memiliki dana PDA sebesar $4 miliar hingga $5 miliar yang telah disahkan oleh Kongres yang diperkirakan akan ia gunakan untuk Ukraina sebelum Presiden terpilih dari Partai Republik Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari.