JAKARTA - Dua pejabat senior Rusia mengkritik keputusan Amerika Serikat untuk mengirimkan roket canggih ke Ukraina, sebagai bagian dari bantuan senjata terbaru yang diumumkan, menyebutnya meningkatkan risiko konfrontasi langsung kedua negara.
"Kami percaya bahwa Amerika Serikat dengan sengaja dan rajin menambahkan bahan bakar ke api," Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, seperti melansir Reuters 1 Juni.
Ketika ditanya bagaimana tanggapan Rusia jika Ukraina menggunakan roket yang dipasok AS untuk menyerang wilayah Rusia, Peskov mengatakan: "Jangan bicara tentang skenario terburuk".
Diketahui, Presiden AS Joe Biden telah setuju untuk memberi Ukraina sistem roket canggih, yang dapat menyerang dengan presisi pada sasaran jarak jauh Rusia sebagai bagian dari paket bantuan baru untuk Kyiv mempertahankan diri.
Seorang pejabat senior administrasi Presiden Biden mengatakan, pasokan baru, yang datang di atas peralatan bernilai miliaran dolar seperti drone dan rudal anti-pesawat, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS), yang menurut Kyiv penting untuk melawan serangan rudal Rusia.
Mengatasi kekhawatiran bahwa senjata seperti HIMARS dapat menarik Amerika Serikat ke dalam konflik langsung, Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan Washington telah meminta jaminan Ukraina bahwa rudal tidak akan menyerang di dalam Rusia.
"Kami telah meminta jaminan Ukraina, mereka tidak akan menggunakan sistem ini untuk menyerang di dalam Rusia. Ini adalah konflik defensif yang dilakukan Ukraina. Pasukan Rusia berada di wilayah mereka," terang Finer dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Kendati demikian, Peskov mengatakan Moskow tidak mempercayai jaminan seperti itu. Dia mengatakan sedang menilai risiko roket yang ditembakkan ke wilayah Rusia dan mengambil tindakan yang tepat, tetapi memandang langkah Washington 'sangat negatif.'
Lebih jauh dia mengatakan, pasokan seperti itu tidak akan mendorong kepemimpinan Ukraina untuk melanjutkan pembicaraan damai yang terhenti.
BACA JUGA:
Terpisah, kantor berita negara RIA Novosti mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, ketika ditanya tentang prospek konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Rusia: "Setiap pengiriman senjata yang terus berlanjut, yang sedang meningkat, meningkatkan risiko perkembangan seperti itu."
Sebelumnya, para pejabat Ukraina telah meminta sekutu untuk sistem rudal jarak jauh yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya, dengan harapan mengubah gelombang perang.