Kecam Kabar Permintaan Bantuan Militer dari Rusia untuk Operasi di Ukraina, China: Informasi Palsu
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. (Twitter/@zlj517)

Bagikan:

JAKARTA - Beijing mengecam tuduhan Washington baru-baru ini sebagai disinformasi, yang mengatakan Rusia meminta bantuan militer dari China untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina.

Kecaman sekaligus sanggahan tegas China disampaikan langsung juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam keterangan pers Hari Senin waktu setempat.

"Tuduhan tentang masalah yang disebarluaskan oleh AS adalah informasi palsu," tegas Zhao, melansir TASS 14 Maret.

Menurutnya, akhir-akhir ini Washington sengaja mengedarkan misinformasi tentang China terkait perkembangan di Ukraina. Zhao Lijian juga menegaskan, sikap China terhadap Ukraina koheren dan jelas.

Dalam kesempatan tersebut Zhao kembali mengulangi, Beijing selalu memainkan perang konstruktif dalam proses membangun perdamaian dan memasukan negosiasi.

"Saat ini, penting semua pihak menahan diri, berkontribusi untuk meredakan situasi, dan tidak menambah bahan bakar ke api, (melainkan) mempromosikan penyelesaian diplomatik masalah ini dan bukan eskalasinya," Zhao Lijian menyimpulkan.

Sebelumnya, Financial Times melaporkan Rusia telah meminta peralatan militer China untuk mendukung invasinya ke Ukraina, menurut pejabat AS, memicu kekhawatiran di Gedung Putih, Beijing dapat merusak upaya barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka.

Para pejabat AS mengatakan, Rusia telah meminta peralatan militer dan bantuan lainnya sejak awal invasi. Mereka menolak memberikan rincian tentang apa yang diminta Rusia.

Menanggapi hal ini, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang akan bertemu dengan diplomat top China Yang Jiechi di Roma pada Hari Senin, memperingatkan Beijing akan benar-benar menghadapi konsekuensi, jika membantu Moskow menghindari sanksi atas perang di Ukraina.

Sullivan berencana dalam pertemuannya dengan Yang untuk memperjelas kekhawatiran Washington, sambil memetakan konsekuensi dan meningkatnya isolasi yang akan dihadapi China secara global jika meningkatkan dukungannya terhadap Rusia, kata seorang pejabat AS, tanpa memberikan perincian, seperti melansir Reuters.

Dikatakan Sullivan, Washington mengawasi dengan cermat untuk melihat sejauh mana Beijing memberikan dukungan ekonomi atau material kepada Rusia, dan akan memberikan konsekuensi jika itu terjadi.

"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali," terang Sullivan.

"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan ke Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," tegasnya.