Bagikan:

JAKARTA - Kabar duka datang dari keluarga korban penembakan berdarah SD di Texas, Amerika Serikat, saat suami seorang guru yang tewas dalam tragedi tersebut meninggal karena serangan jantung, menurut pihak keluarga.

Joe Garcia sedang mempersiapkan pemakaman Irma Garcia, kekasih SMA yang kemudian menjadi istri selama 24 tahun tahun terakhir, ketika dia pingsan dan meninggal pada Hari Kamis, keponakannya John Martinez mengatakan kepada The New York Times.

Wafatnya Joe menyusul Irma, menjadikan keempat anaknya kini tidak lagi memiliki orangtua. Menurut The Times, anak yang tertua berusia 23 tahun.

Irma Garcia (46), adalah salah satu dari dua guru yang tewas pada Hari Selasa di Robb Elementary School di Uvalde, Texas, bersama dengan 19 anak-anak akibat ulah seorang remaja berusia 18 tahun.

Pihak keluarga yang diberi pengarahan oleh pihak berwenang mengatakan, baik Garcia dan rekan gurunya Eva Mireles meninggal saat mencoba melindungi anak-anak murid mereka dari penembakan.

"Sangat memilukan dan datang dengan kesedihan yang mendalam untuk mengatakan bahwa suami (bibi) saya Irma ,Joe Garcia telah meninggal karena kesedihan, saya benar-benar kehilangan kata-kata untuk bagaimana perasaan kita semua," tulis Martinez di akun Twitter-nya, menggunakan Kata Spanyol untuk 'bibi' dan meminta doa untuk keluarga, melansir The National News 27 Mei.

"Tuhan kasihanilah kami, ini tidak mudah," sambungnya.

Martinez (21), seorang mahasiswa di Texas State University, mengatakan Joe Garcia meninggal setelah kembali ke rumah dari mengantarkan bunga untuk pemakaman istrinya.

Dia hampir jatuh. Aku benar-benar shock sekarang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja pria bersenjata membunuh sedikitnya 19 anak-anak dan dua guru setelah menyerbu sebuah sekolah dasar Texas pada Hari Selasa, serangan terbaru dari pembunuhan massal dengan senjata api di Amerika Serikat dan penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam hampir satu dekade.

Pelaku yang diidentifikasi berusia 18 tahun dan bernama Salvador Ramos, disebut berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati oleh polisi di lokasi kejadian.

Motifnya tidak segera jelas. Petugas penegak hukum melihat pria bersenjata itu, yang mengenakan pelindung tubuh, muncul dari kendaraan yang jatuh dengan membawa senapan dan 'melibatkan' tersangka, yang berhasil masuk ke gedung dan melepaskan tembakan, Sersan Departemen Keamanan Publik (DPS) Texas Erick Estrada katanya di CNN, seperti melansir Reuters.