JAKARTA - Kamu termasuk yang suka memainkan gim dengan genre role playing game (RPG), tapi bosan dengan gim RPG yang beredar selama ini? Cobalah memainkan 'The Point of No Return' yang berasal dari Ukraina.
Berbeda dengan gim RPG kebanyakan yang menampilkan kekerasan, perang dan pertumpahan darah, 'The Point of No Return' besutan Alexey Furman ini dibuat agar orang memahami trauma pasca perang yang dialami tentara.
Melansir Euronews, gim ini dibuat untuk memberikan gambaran pengalaman tentara di medan perang untuk mereka yang belum pernah mengalaminya. Gim ini juga bisa membantu orang-orang terdekat untuk memahami apa yang dialami para veteran di medan perang.
"Anda bermain sebagai pria yang mendaftar dan terjun ke medan perang, mengalami pengalaman yang tidak mudah dan membuat mereka kembali ke rumah dengan trauma mental dan fisik," jelas Furman.
Menariknya, kendati dibuat dengan gaya RPG yang populer, tampilan gim ini berbeda dengan gim perang kebanyakan. Pihak pengembang mengklaim gim ini menghadirkan suasana nyata yang dihadapi tentara Ukraina di garis depan dalam menghadapi kelompok pemberontak.
"Apa yang saya lakukan dengan 'The Point of No Return' adalah menjembatani veteran perang dan pengalaman yang mereka alami dengan mereka yang belum pernah ke medan perang. Yang tidak tahu rasanya berada di bawah (dentuman) mortir setiap hari," tutur Furman.
BACA JUGA:
'The Point of No Return' dibuat berdasarkan pengalaman beberapa karakter nyata yang mengalami konflik di Ukraina Timur. Salah satunya adalah pengalaman dari veteran tentara bernama Dmytro Bondar.
"Saat membuat 'The Point of No Return', kami mencari referensi dan memastikan visual nyata hingga sedetil mungkin. Mulai dari kontur alam, benda, senjata, amunisi, hingga berbagai macam kotak lainnya," ungkap Bondar.
Gim yang menelan dana sekira 30 ribu dollar AS ini didanai dan didukung oleh Dana Kebudayaan Ukraina. Jika tidak ada aral melintang, game ini akan diluncurkan pada musim gugur 2021 dalam format PC dan gratis. Menarik bukan?