Dua Orang Donatur Mi Ayam yang Bikin Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan Diperiksa
Korban keracunan makan mi ayam masih dirawat di Puskemas Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Foto: Antara)

Bagikan:

NGANJUK - Polres Nganjuk, Jawa Timur, menyelidiki keracunan massal yang dialami 44 pengungsi korban longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos. Ada dua orang donatur memberikan mi ayam kepada pengungsi yang mengalami keracunan.

"Ada dua orang yang kini menjalani pemeriksaan. Apabila hasil penyelidikan ada unsur pidana, maka kami tingkatkan ke proses penyidikan untuk penegakan hukum," Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadhi Agung Pratama, dikonfirmasi, Jumat, 19 Februari.

Pengungsi longsor diketahui keracunan setelah memakan mi ayam yang dibagikan oleh donatur. Mi ayam itu dikemas dalam cup siap saji, dibagikan donatur pukul 15.00 WIB Kamis, 18 Februari sore. 

"Jadi saya tekankan bukan makanan hasil masakan dari dapur umum posko," kata Harvi.

Berdasarkan data di lapangan, kata Harvi, ada 44 orang korban keracunan massal di Posko Pengungsian Ngetos. Rinciannya, tiga orang dirawat RSUD Nganjuk, satu orang RS Bhayangkara Nganjuk.

Kemudian 7 orang di Puskesmas, 33 orang rawat jalan dan kembali ke posko pengungsian di Ngetos.

Harvi menyebutkan masyarakat mulai mengalami gejala muntah, mual, pusing dan diare di posko pengungsian pada  pukul 22.00 WIB, Kamis, 18 Februari. Harvi lalu memerintahkan Satreskrim dan Inafis untuk melakukan penyelidikan, sekaligus membawa beberapa sampel makanan mi ayam itu untuk dilakukan uji laboratorium. 

Hasilnya, kata Harvi, mi ayam siap saji itu diduga terdapat kandungan formaldehida, atau formalin. Karena dari beberapa unsur yang diuji hanya formalin yang angkanya 10. "Formalin inilah yang kemungkinan menjadi penyebab warga yang mengonsumsi mi ayam itu mengalami gejala-gejala," kata Harvi.