NGANJUK - Sebanyak 44 orang korban longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, keracunan massal. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan yang diberikan oleh dinatur.
"Puluhan korban keracunan itu diduga karena makan makanan siap saji dari donatur. Jadi bukan keracunan dari makanan dari posko, tapi dari donatur," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk, Nafhan, dikonfirmasi, Jumat, 19 Februari.
Berdasarkan data sementara, jumlah total pengungsi keracunan mencapai 44 orang. Rinciannya, tiga orang dirawat RSUD Nganjuk, satu orang RS Bhayangkara Nganjuk, tujuh orang di Puskesmas, 33 orang rawat jalan dan kembali ke Posko Pengungsian di Ngetos. "Korban keracunan semuanya dewasa, tidak ada anak-anak," katanya.
Menurut Nafhan, penyebab keracunan karena para pengungsi memakan makanan ringan dari sumbangan donatur. "Diduga karena makanan ringan dari donatur," ujarnya.
BACA JUGA:
Nafhan juga mengklaim, penyebab keracunan bukan dari makanan yang diolah Tagana Kemensos di Dapur Umum. Karena makanan atau nasi dari dapur umum telah didistribusikan sejak sore.
Sedangkan peristiwa keracunan massal terjadi pada pukul 23.00 WIB beberapa jam setelah makanan ringan dari donatur dibagikan pada pukul 20.00 WIB. "Distribusi makanan dari dapur umum sejak sore. Tapi yang makanan ringan dari donatur datang sekitar jam 20.00 WIB," katanya.
Pengungsi korban longsor Selopuro ditempatkan di SDN Ngetos 3 Ngetos. Terdapat 100 pengungsi dewasa dan 41 pengungsi anak-anak.