Mi Ayam Mengandung Formalin Beredar di Kamp Pengungsi Longsor Nganjuk: 11 Orang Sempat Dirawat di RS, 33 Alami Gejala Ringan
Korban keracunan makan mi ayam masih dirawat di Puskemas Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian Resor Nganjuk menemukan mi ayam mengandung formalin beredar di kamp pengungsian korban longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Mi ini dikonsumsi korban hingga relawan bencana. 

Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung mengatakan, mi ini dikirim oleh donatur. hasil uji laboratorium tingkat formalin yang terkandung dalam mi mencapai 10. 

"Saya perintahkan dari reskrim mengambil sampel mi, kuah, saus, kecap dan juga sayuran yang dicampur. Tadi malam sudah minta bantuan untuk food security dari kedokteran di Nganjuk. Nitrit nol, sianida nol, arsenin nol, tapi formalin 10," jelasnya di Nganjuk dilansir Antara, Jumat, 19 Februari. 

Dengan hasil penelitian bisa diambil kesimpulan bahwa masyarakat yang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing akibat mengkonsumsi mi tersebut. 

Berdasarkan laporan yang diterima pada Kamis, 18 Februari sekitar pukul 2.00 WIB, terdapat puluhan orang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing.

Untuk itu, sambung Harviadhi Agung, pihaknya menurunkan tim dari Satreskrim untuk penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, masyarakat yang mengalami gejala tersebut sejumlah 44 orang.

"Saat ini tiga orang di RSUD Nganjuk, satu orang di RS Bhayangkara dan tujuh orang di Puskesmas Ngetos. Untuk 33 orang mengalami gejala ringan sehingga rawat jalan," kata dia.

Kapolres Harviadhi Agung mengatakan, tim juga sudah melakukan penyelidikan. Dari informasi, mi itu bantuan dari beberapa orang yang mengatasnamakan diri dalam paguyuban Mi Ayam Surabaya.

Polisi juga langsung menindaklanjuti dengan menghubungi nomor kontak di paguyuban, yakni warga Sidoarjo dan satunya adalah warga Malang.

"Kami sudah kontak identitas dan keberadaan. Siang ini saya perintahkan reskrim untuk penjemputan. Dua orang akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polres Nganjuk. Apabila ada unsur pidana, kami tingkatkan untuk proses lebih lanjut," kata dia.

Dari 44 korban yang terdata itu saat ini kondisinya sudah membaik. Dia berharap mereka semua segera pulih.