JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan pertemuannya dengan sejumlah orang dari ujung timur dan barat Indonesia saat berkampanye. Ganjar menyebut dirinya dan Mahfud MD, pasangannya, mendengar banyak keluh kesah dari masyarakat mengenai kesehatan, pendidikan hingga akses ke dunia kerja.
Hal ini disampaikan Ganjar saat debat perdana di Kantor KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember. Di Merauke misalnya, Ganjar bertemu dengan seorang pendeta yang terpaksa membantu persalinan seorang ibu karena akses ke Puskesmas yang begitu jauh.
"Pak Leo, dia belajar dari Youtube (Membantu persalinan). Bahwa hak kesehatan yang tak bisa didapat. Kami sampaikan kami bangun itu, kami kerahkan seluruh Indonesia bahwa satu desa, satu Puskesmas atau satu posko kesehatan dan satu nakes," Kata Ganjar dalam debat perdana bertema hukum dan HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Selain di Papua, di NTT Ganjar juga bertemu anak muda yang mengeluh soal akses pekerjaan yang tak mudah didapat.
"Siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita, semua yang ada di Jawa ini," terang Ganjar.
Berangkat dari NTT, Ganjar juga bertemu masyarakat Dayak di Kalimantan yang meminta agar mereka turut dilibatkan mendapatkan akses yang sama dengan masyarakat di pulau-pulau besar lainnya.
BACA JUGA:
"Semua ini bisa berjalan kalau kemudian pemerintahnya bersih, pemerintahannya bisa akomodatif dan kita sikat korupsi itu tidak dengan kata-kata. Dengan mitra saya Pak Mahfud yang selama ini sebagai Menko mengeksekusi itu dengan baik. Kita akan lakukan itu," demikian Ganjar.