MERAUKE - Capres Ganjar Pranowo menyampaikan kembali rencana program kerja 'satu desa satu puskesmas' di Balai Kampung Waninggap Nango, Merauke, Papua Selatan.
"Fasilitas kesehatan menjadi begitu penting, satu desa setidaknya ada satu Puskesmas Pembantu. Fasilitas kesehatan dengan satu paket, syukur-syukur satu dokter, maka itu akan mampu menyelesaikan persoalan transportasi dan konektivitas yang bisa membikin kemudahan bagi warga berobat," kata Ganjar dilansir ANTARA, Selasa, 28 November.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar usai menyimak kesulitan masyarakat di RT03 Kampung Kondo, Kabupaten Merauke, tepatnya di Dusun Korkari yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
Disampaikan oleh tokoh pemuda setempat, Pendeta Leonard Batfeny bahwa ibu-ibu hamil kesulitan saat hendak melahirkan di lingkungannya karena tidak adanya fasilitas kesehatan, minimal berupa puskesmas pembantu.
"Yang dibutuhkan adalah rumah kesehatan. Kami tidak akan berjanji dan tidak akan menjanjikan, tapi percayalah kami akan mengkomunikasikan agar nantinya ada tangan-tangan baik dengan nilai gotong royong yang mudah-mudahan bisa membantu membukakan puskesmas pembantu di Dusun Korkari," kata Ganjar.
BACA JUGA:
"Kami akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa- desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu," kata Ganjar.
Ganjar juga menjadikan cerita Pendeta Leonard sebagai catatan penting untuk pemerintah di masa depan, bagaimana bertindak cepat mengatasi kesulitan masyarakat di tengah keterbatasan yang dimiliki.
"Pendeta Leonard membantu proses persalinan dengan bekal ilmu yang hanya dipelajarinya lewat Youtube, tentu ini suatu catatan bagi kita bahwa pemerintah harus hadir untuk mengatasi persoalan masyarakat," kata Ganjar.
Untuk membuktikan komitmennya, Ganjar pun menyerahkan dua buah alat kesehatan kepada Ketua Adat berupa kotak P3K dan alat pengukur tekanan darah sebagai simbol.
"Program 1 desa, 1 faskes, 1 nakes ini khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti di Merauke," kata Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar mengakui ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai di Indonesia belum merata dan masih banyak masyarakat di desa yang terpaksa berobat ke dukun karena minimnya akses kesehatan.
Untuk itu, saat mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Ganjar mempunyai target ke depan apabila terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, program satu desa satu puskesmas dan satu dokter harus terpenuhi.
"Agar masyarakat mudah mengakses fasilitas kesehatan di manapun mereka berada," ujarnya di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI pada Senin (18/9).