BANJARNEGARA – Polres Banjarnegara memberikan pendampingan trauma healing psikologis kepada pengungsi perempuan dan anak-anak korban bencana tanah bergerak di Desa Jembangan, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, Rabu, 5 Desember.
"Sebagai bentuk rasa empati Polri kepada masyarakat yang menjadi korban bencana, kami melakukan pendampingan psikologis agar tidak terlalu fokus dengan bencana yang terjadi dan tidak berlaut-larut dalam kesedihan," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Era Johny Kurniawan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 7 Desember.
Kegiatan ini dilakukan tim Polres Banjarnegara, khususnya Polwan kepada anak-anak dan Ibu-ibu.
"Tim Polres Banjarnegara memberikan semangat dan motivasi kepada warga, khusunya anak-anak dan Ibu-ibu," bebernya.
BACA JUGA:
Ia berharap, adanya kegiatan ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologi yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.
"Korban, khususnya anak-anak dan Ibu-ibu bisa stabil secara mental dan psikologis," pungkasnya.
Perlu diketahui, tanah bergerak ini bermula pada Minggu, 3 Desember terjadi hujan deras sejak Pukul 12.00 WIB mengakibatkan pergerakan tanah sekitar pukul 23.30 WIB.
Setelah kejadian warga mulai waspada dan pada Senin, 4 Desember, Pukul 11.30 WIB kembali hujan sedang sehingga terjadi tanah bergerak susulan yang lebih parah pada Pukul 13.00 WIB. Akibatnya 4 rumah rusak parah dan 13 KK mengungsi di tempat aman.