Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ada puluhan organisasi bakal membantu pemulihan trauma (trauma healing) korban bencana erupsi Gunung Semeru. Ia menganggap trauma healing sangat penting, utamanya kepada anak-anak yang ditinggal orang tuanya. 

"Sebanyak 60 organisasi itu sudah saling koordinasi. Sekarang fokusnya (trauma healing) kepada para korban terdampak bencana, baik khususnya ke anak-anak," kata Khofifah, di Surabaya, Jumat, 10 Desember.

Khofifah juga telah menggelar rapat koordinasi dengan puluhan organisasi itu, termasuk dengan berbagai pihak lainnya termasuk para relawan. Dalam rapat itu, Khofifah meminta semua pihak tidak hanya sekedar memberikan bantuan logistik sembako, dan lainnya. 

"Kami meminta agar tak sekedar membantu kebutuhan logistik, tapi juga membentuk tim trauma healing. Pemulihan psikis korban sangat penting," ujarnya. 

Pada rakor itu, lanjut Khofifah, juga membahas soal relokasi pemukiman warga terdampak Semeru. Sebab, Khofifah mengaku kerap dikeluhkan para korban soal rumah mereka. 

Menurutnya, para korban mempertanyakan nasib mereka harus tinggal di mana. Khofifah mengaku masih mematangkannya, demi keberlangsungan hidup para korban bencana. 

"Kalau kita ke rumah sakit, yang luka bakar bertanya bagaimana rumah saya bu?', kalau ke titik pengungsian A, pengungsi juga tanya seperti itu, lalu ke pengungsian titik B juga tanya rumah," katanya.

Khofifah mengaku belum bisa menyebut ada berapa KK yang akan direlokasi dan ke titik mana. Namun, ia memastikan relokasi bukan di kawasan rawan bencana.

"Petugas masih memetakan, menyimak risiko sesuai peta rawan bencana. Bilamana ada pemukinan, seyogyanya tak dijadikan hunian tetap yang justru membahayakan penghuninya," ujarnya. 

Berdasarkan data dari Posko Pemantauan Bencana, jumlah warga meninggal dunia mencapai 43 jiwa, 21 orang mengalami luka berat dan 12 hilang. Sementara warga yang mengungsi mencapai 6.542 orang, tersebar di 125 titik di Kabupaten Lumajang.