Bagikan:

JAKARTA - Kerasnya kehidupan di Jakarta dirasakan langsung oleh dua orang pengamen jalanan bergaya punk dengan tato di sekujur tubuhnya. Kedua orang ini berinisial MAW alias Bewok dan IA alias Peloy.

Dalam kesehariannya, kedua pengamen jalanan tersebut kerap menguasai Traffic Light (TL) atau lampu merah Jalan Raya Bekasi, KM 25 arah Pulogadung, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Untuk bertahan hidup di Jakarta, Bewok dan Peloy hanya mengandalkan gitar dengan menjadi pengamen di jalanan. Dengan penampilan yang berbeda, seperti mengenakan kaos band punk dan tato, keduanya memiliki gelagat yang bikin resah Masyarakat.

Menurut rekan-rekan di komunitas, tidak ada yang salah dengan penampilan punk asalkan kelakuannya positif.

Bewok dan Peloy mengaku, ia mendapat uang Rp50 per hari hasil mengamen di simpang lampu merah.

"Sehari dapat Rp50 ribu, itupun dibagi (ke teman lainnya). (uang hasil ngamen) Buat makan," kata IA alias Peloy, Kamis, 7 Desember.

Bewok dan Peloy tercatat sebagai warga Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Bewok terpaksa menjadi pengamen karena pendidikan terakhir dia hanya kelas 3 SD, begitupun dengan Peloy yang juga lulusan SD. Bewok dan Peloy tidak memiliki pekerjaan tetap, keduanya kerap mengamen di pinggir jalan.

Namun upaya pencarian nafkah yang dilakukannya justru menjadi salah karena Bewok dan Peloy kerap melakukan pemaksaan kepada warga disaat mereka melakukan aksi ngamen.

Bewok dan Peloy kerap melakukan pemaksaan meminta uang terhadap para warga yang melintas di area kekuasaan mereka. Jika tidak diberikan uang, maka Bewok dan Peloy serta komplotannya tak segan melukai korban.

Sebelumnya diberitakan, Unit Reskrim Polsek Cakung berhasil meringkus dua pengamen bertato pelaku pengeroyokan pelajar sekolah luar biasa (SLB) berkebutuhan khusus di sekitar lokasi kejadian. Kedua pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan orangtua korban.

"Kedua pelaku berinisial MAW alias Bewok dan IA alias Peloy langsung ditangkap di lokasi yang sama. Barang bukti yang disita pakaian korban dan helm korban serta pakaian kedua pelaku saat kejadian," ucap Kanit Reskrim Polsek Cakung, AKP Kholid saat dikonfirmasi, Rabu, 6 Desember, sore.

Saat ditangkap, kedua pelaku mengakui perbuatannya. Kedua pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap, mereka kesehariannya hanya mengamen untuk mencari uang.

Selanjutnya, kedua pelaku digelandang ke Mapolsek Cakung guna proses lebih lanjut. Dari keterangannya, kedua pelaku juga hanya lulusan sekolah dasar (SD).

Berdasarkan hasil interogasi polisi, kedua pelaku mengaku telah mengeroyok korban berkebutuhan khusus karena kesal tak diberikan uang.