JAKARTA - Seorang remaja berpakaian hitam dengan inisial H (17) diamankan anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kawasan Harmoni, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Senin 11 April, siang.
Dari tubuhnya, polisi menyisita sekitar 63 butir selongsong peluru (tidak aktif) yang berjajar panjang dibawa oleh remaja asal Tangerang itu.
"Ini gesper peluru pak, belinya di Solo seharga Rp200 ribu. Dijadiin buat gesper," kata remaja dengan tato tengkorak di tangan kiri itu.
H mengaku sudah putus sekolah. Sehari-harinya dia bekerja sebagai pengamen jalanan. Penampilan H seolah seperti gaya anak Punk pada umumnya. Dia juga memakai sepatu boots.
"Dari Tangerang, ada 6 orang. Saya juga diajak. Saya bukan (mahasiswa) tapi pengamen," ujar remaja berkaos hitam itu.
Dia pun tak mengetahui secara detail atas kedatangannya ke kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Bahkan dia juga mengaku tidak tahu adanya aksi unjukrasa yang digelar para mahasiswa di kawasan tersebut. Bahkan, tuntutan demo pun dia tidak tahu.
"Ngikut teman, katanya mau jemput temen di Monas. Kesini engga tau," ujarnya.