JAKARTA - Militer Israel (Israel Defense Forces - IDF) memastikan, penyelidikan pemindahan seratusan anggotanya dari perbatasan Gaza jelang penyerbuan Hamas akan dilakukan segera, tanpa menunggu berakhirnya perang.
Ini akan menambah daftar penyelidikan internal di kalangan otoritas keamanan Israel, setelah sebelumnya penyelidikan akan digelar terkait gagalnya intelijen dan sistem keamanan Israel mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober ke wilayah selatan negara itu.
Juru bicara IDF pada Hari Senin mengatakan, investigasi atas kegagalan 7 Oktober akan mencakup penilaian terhadap keputusan untuk memindahkan pasukan bala bantuan dari perbatasan Gaza ke Tepi Barat, hanya beberapa hari sebelum serangan Hamas.
"Pasukan memang telah dipindahkan," jelas Laksamana Muda Daniel Hagari, melansir CNN 5 Desember.
"Dan saya katakan bahwa hal ini akan dibahas dalam tinjauan operasional, dan jawaban akan sepenuhnya diberikan kepada publik," lanjut juru bicara itu.
Laksda Hagari memastikan, pihak militer tidak akan menunda penyelidikan "sampai perang berakhir".
Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel, Channel 11 Israel melaporkan pada Hari Minggu, lebih dari 100 pasukan tempur tambahan pada tanggal 5 Oktober dipindahkan dari dekat perbatasan Gaza ke Tepi Barat, bertepatan dengan Hari Raya Agung Yahudi.
Laporan tersebut muncul setelah berminggu-minggu spekulasi di media Israel dan bantahan dari IDF.
Ketika ditanya tentang pemindahan tersebut, Laksda Hagari mengatakan keputusan rotasi dibuat setiap akhir pekan, "sesuai dengan penilaian situasional Staf Umum, mengenai di mana akan mengerahkan pasukan cadangan, sehubungan dengan ancaman yang ada."
BACA JUGA:
"Kami akan menyelidiki masalah ini," tegasnya.
Terpisah, Kantor Perdana Menteri secara konsisten mengatakan, kegagalan perlu diselidiki, namun ini bukan saat yang tepat mengingat fokus utama ada perang di Gaza.
Itu merujuk pada penyelidikan terhadap kegagalan sistem keamanan dan intelijen Israel mengantisipasi serangan Hamas, kendati dikatakan sudah ada peringatan sebelumnya.
Dikatakan, akan tidak etis apabila penyelidikan dilakukan, sementara konsentrasi saat ini adalah perang di Gaza.