JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) mengklaim berhasil menewaskan ribuan militan kelompok Hamas, saat mereka menerbitkan data besar berisi informasi operasi di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Lebanon, mulai dari jumlah anggota militan yang terbunuh, hingga jumlah lokasi yang diserang.
Menurut data, lebih dari 9.000 anggota Hamas dan pejuang kelompok militan lainnya telah dibunuh oleh IDF di Jalur Gaza sejak awal perang, selain sekitar 1.000 militan di Israel pada tanggal 7 Oktober.
Data IDF menyebutkan militer telah membunuh dua komandan brigade Hamas dan 19 komandan batalyon serta pejabat senior lainnya dengan pangkat setara, dilansir dari The Times of Israel 15 Januari.
Data tersebut juga mengungkapkan, lebih dari 50 komandan kompi Hamas dan anggotanya dengan pangkat yang sama juga telah terbunuh dalam kampanye militer mereka ke wilayah kantong Palestina itu.
Di Lebanon, IDF mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 170 anggota kelompok militan, sebagian besar anggota Hizbullah yang didukung Iran.
Sekitar 30.000 sasaran telah diserang di Jalur Gaza sejak awal perang, termasuk lebih dari 3.400 sasaran yang diklaim sebagai lokasi Hamas selama pertempuran tersebut. Di Lebanon, sekitar 750 posisi Hizbullah telah diserang, menurut data IDF.
Lebih jauh, IDF mengatakan Unit 504 Direktorat Intelijen Militer telah menginterogasi sekitar 2.300 tersangka Palestina di Jalur Gaza. Beberapa di antaranya ditangkap dan dibawa ke Israel untuk diinterogasi lebih lanjut.
Sedangkan di Tepi Barat, IDF mengatakan pasukannya telah menangkap lebih dari 2.650 warga Palestina, termasuk lebih dari 1.300 orang yang berafiliasi dengan Hamas, sejak 7 Oktober.
Di sisi internal, IDF mengatakan sebanyak 522 tentara, pasukan cadangan dan petugas keamanan setempat tewas dan 2.536 lainnya terluka sejak 7 Oktober. Dari jumlah tersebut, 188 tewas dan 1.113 luka-luka dalam serangan darat di Gaza.
IDF juga mencatat 19 tentara tewas akibat salah tembak di Gaza dan 36 lainnya karena kecelakaan selama perang.
BACA JUGA:
Meski perang di Gaza saat ini sudah memasuki hari ke-101 dan korban tewas terus bertambah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan tidak ada yang bisa menghentikan Israel untuk menghancurkan Hamas.
PM Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan mematuhi Mahkamah Internasional (ICJ), di mana Israel dituduh melakukan genosida dan dapat diperintahkan untuk menghentikan serangannya.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag (ICJ), tidak ada poros kejahatan dan tidak ada orang lain," tegas PM Netanyahu, dilansir dari CNN.