JAKARTA - Kepala badan keamanan Israel memastikan, pihaknya akan berusaha melenyapkan kelompok militan Hamas di mana pun mereka berada, termasuk di luar negeri.
Itu disampaikan Kepala Shin Bet Ronen Bar dalam rekaman yang terungkap minggu malam di lembaga penyiaran publik Kan.
"Kabinet menetapkan tujuan bagi kami, untuk menyingkirkan Hamas. Dan kami bertekad untuk melakukannya, ini adalah Munich kami," katanya dalam rekaman tersebut, melansir The Times of Israel 4 Desember.
"Di setiap lokasi, di Gaza, di Tepi Barat, di Lebanon, di Turki, di Qatar, semuanya,” lanjutnya.
"Ini akan memakan waktu beberapa tahun, tapi kami akan berada di sana untuk mewujudkannya," tegas Bar.
Bar mengakui badan intelijen tersebut gagal dalam misinya menjelang serangan gencar Hamas pada tanggal 7 Oktober. Namun, Shin Bet "sekarang berada dalam tren yang meningkat" dan telah mengambil pelajaran dari kegagalan pada hari itu dan melaksanakannya.
Ia menambahkan, ancaman terhadap Israel selama setahun terakhir "belum pernah terjadi sebelumnya" banyak di antaranya tidak diketahui publik.
"Tanggung jawab keamanan ada di tangan kita. Tugas kita adalah memberikan keamanan dan rasa aman," kata Bar, dikutip dari CNN.
Mengutip Reuters, tidak jelas kapan Bar melontarkan pernyataan tersebut atau kepada siapa. Badan tersebut sendiri menolak mengomentari laporan tersebut.
Shin Bet atau Badan Keamanan Israel merupakan badan keamanan domestik negara itu yang bertugas memerangi terorisme.
Penyebutan Munich oleh Bar mengacu pada apa yang terjadi pada tanggal 5 September 1972 di Olimpiade Munich, ketika dua warga Israel terbunuh dan sembilan orang disandera oleh anggota Black September, sebuah gerakan kelompok bersenjata yang menuntut pembebasan tahanan politik Palestina oleh Israel.
Akhir Oktober lalu, pemimpin oposisi Israel yang juga mantan perdana menteri Yair Lapid mengungkap enam tokoh kunci kelompok Hamas yang harus dilenyapkan di dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:
"Negara Israel tidak boleh berhenti dan tidak boleh melepaskan diri sampai kita membunuh enam orang: Yahya Sinwar, Mohammed Deif, Ismail Haniyeh, Saleh al-Arouri, Khaled Mashaal dan Marwan Issa," ujar Lapid seraya menyebutkan nama-nama para petinggi Hamas yang dimaksudnya.
Diketahui, sejumlah petinggi Hamas berada di luar negeri, dengan pemimpin politik tertinggi kelompok tersebut umumnya berada di Qatar.
"Keenamnya harus mati. Sampai mereka mati, Israel tidak akan membalas pembunuhan Be’eri dan Sderot, Kfar Aza dan Ofakim. Sampai mereka mati, Timur Tengah tidak akan mengerti bahwa kami tidak main-main," tegasnya.