Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Israel mengklaim peta baru yang mereka terbitkan, yang membagi wilayah Gaza menjadi ratusan zona-zona kecil, akan memudahkan warga sipil mengetahui lokasi aman jika pertempuran pecah, namun 32 orang tewas dalam serangan Israel Hari Jumat ke wilayah kantong tersebut, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Israel melancarkan serangan ke wilayah Gaza pada Hari Jumat, setelah pihaknya menjatuhkan sebuah roket yang diklaim ditembakkan dari arah wilayah tersebut, sejam sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 07:00 waktu setempat, setelah tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk memperpanjangnya.

Tiga puluh dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel di Gaza pada Hari Jumat, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, melansir CNN 1 November.

Dr. Ashraf Al-Qudra mengatakan mayoritas dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Israel Defense Forces (IDF) menerbitkan peta yang membagi Jalur Gaza menjadi ratusan zona kecil, yang akan digunakan untuk memberi tahu warga sipil Palestina tentang zona pertempuran aktif.

Laporan tersebut meminta warga Palestina untuk memperhatikan jumlah wilayah mereka, dan mengikuti perkembangan terbaru IDF di masa depan.

Militer mungkin menggunakan peta ini untuk meminta warga Palestina dari daerah tertentu agar melakukan evakuasi ketika serangan darat IDF meluas ke selatan Jalur Gaza, alih-alih memerintahkan evakuasi massal seperti yang terjadi di bagian utara Gaza.

"IDF beroperasi dengan kuat, sambil melakukan upaya besar untuk membedakan antara warga sipil dan teroris," kata IDF dalam pesannya kepada warga Gaza, melansir The Times of Israel.

"Rakyat Gaza bukanlah musuh kami. Oleh karena itu, mulai pagi ini IDF memimpin evakuasi yang terkendali dan spesifik terhadap warga Gaza untuk mengeluarkan mereka sebanyak mungkin dari wilayah pertempuran," lanjutnya.

Mengutip Reuters, pernyataan itu terkait dengan situs tentara Israel dalam bahasa Arab yang menunjukkan Peta Zona Evakuasi. Dikatakan, video berbahasa Arab telah dirilis di jejaring sosial dan petanya didistribusikan oleh tentara di Gaza.

Diberitakan sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, militer Israel melanjutkan pertempuran di Gaza, lantaran kelompok militan Hamas melanggar garis besar gencatan senjata kedua belah pihak.

Hamas "hari ini tidak menghormati kewajibannya untuk melepaskan semua wanita yang diculik dan meluncurkan roket ke arah warga Israel," kata PM Netanyahu