Bagikan:

JAKARTA - Semburan air tiba-tiba keluar dari permukaan bawah tanah di Jalan Rahayu, tepatnya di sisi samping Kali Kalibaru, RT 01/01, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, .

Kondisi itu disebabkan karena adanya kerusakan di bawah pondasi turap atau tanggul di sisi kiri Kali Kalibaru.

"Air dari bawah naiknya. Maksud saya kalau dia mau perbaiki, harus perbaiki semua ke sana bikin kuda - kuda (pondasi) jadi kuat," kata Ricard kepada VOI di lokasi, Jumat, 1 Desember.

Air yang terlihat menyembur dari bawah jalan itu membuat warga setempat khawatir. Warga takut jika suatu saat tanggul yang pondasinya rusak akan amblas dan jebol.

"Pokoknya di sini proyeknya kalau sudah kejadian, baru mereka mulai bergerak," ucapnya.

Sementara Dusri, warga lainnya, mengatakan, imbas rembesnya aliran kali Kalibaru tersebut mengakibatkan permukiman rumah warga menjadi terendam banjir.

Ketinggian debit air banjir pun beragam, sebab medan tanah di lokasi tersebut terdapat bagian yang tinggi dan juga rendah.

"Kalau di rumah warga itu paling tinggi satu meter karena kan mengincar tanah paling rendah. Nah itu banjir masuk kalau di jalan raya sini mah kecil, yang paling dalam itu di bagian RT 01," ucapya.

Dusri mengungkapkan, banjir di kawasan itu sudah kerap terjadinya sejak 30 tahun lalu. Sebab dia menilai proses perbaikan turap yang sudah dimulai sejak tahun 2015 itu tidak pernah berhasil menjadi solusi.

Namun ia berharap pengerjaan perbaikan saat ini, yang sudah dimulai sekira September 2023 oleh Dinas Sumber Daya Air dapat menjadi solusi yang tepat.

"Banjir sudah lebih kurang 30 tahun dan sudah mulai diperbaiki tapi tidak tahu itu akhirnya rembes-rembes begitu meluap. Sering itu diperbaiki, tapi diperbaiki itu tambal sulam dan dan sekarang baru mulai permanen,” imbuhnya.

Dusri berharap perbaikan turap tersebut dapat segera rampung dengan cepat. Sebab dia khawatir saat ini tengah datang musim hujan yang dapat juga memungkinkan debit air di aliran Kalibaru menjadi tinggi dan tekanan air deras lalu membuat tanggul rentan jebol ke rumah warga.

"Ini kalau tidak buru-buru diperbaiki lebih parah daripada Situ Gintung (Ciputat). Kalau Situ Gintung jebol akhirnya, habis karena waduk. Nah kalau ini kalau jebol tidak ada batasnya lama," keluhnya.

Saat dikonfirmasi, Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan mengatakan bahwa proyek perbaikan Kali Kalibaru merupakan kewenangan Dinas SDA DKI Jakarta.

"(proyek perbaikan tanggul ditangani) Dinas SDA DKI Jakarta," singkatnya kepada VOI, Jumat, 1 Desember.