JAKARTA - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengatakan bakal memperbaiki sistem kolektif kolegial di antara empat pimpinan.
Hal ini disampaikan Nawawi setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Firli Bahuri yang diberhentikan sementara dari jabatan Ketua KPK gara-gara jadi tersangka di Polda Metro Jaya.
“Kita coba bikin sekarang kolektif kolegial,” kata Nawawi kepada wartawan di geedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 27 November.
Sementara saat disinggung soal pernyataannya terdahulu ada pimpinan yang ingin one man show, Nawawi tak mau bicara lebih lanjut. Katanya, tak ada gunanya lagi mengungkit hal tersebut.
“Yang lalu biarlah berlalu,” tegasnya.
Nawawi dulu pernah menyebut ada pimpinan KPK yang one man show. Pernyataan ini dilontarkannya setelah Firli Bahuri menyambangi Lukas Enembe yang saat itu masih jadi Gubernur Papua dan terjerat kasus korupsi di KPK.
BACA JUGA:
Dari pertemuan itu, pihak Lukas kemudian menagih janji Firli. Tak dijelaskan apa isinya tapi pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona minta pensiunan Korps Bhayangkara itu menempati pernyataannya.
Mendapati permintaan itu, Nawawi yang masih jadi Wakil Ketua KPK menyindir soal sikap koleganya yang terkesan one man show. Sebab, dia tak tahu apa yang dijanjikan Firli terhadap tersangka itu.
“Harusnya ini jadi peringatan bagi kami untuk menghindari style kerja yang cenderung one man show,” ujar Nawawi ketika itu.
Alih-alih membela Firli, Nawawi justru minta tim penyidik tak mengendurkan upaya pengusutan dugaan korupsi di Papua. “Tidak perlu terpengaruh dengan hal semacam itu,” pungkasnya.