Arsjad Rasjid ke Relawan Ganjar-Mahfud: Bukan Hanya Paslon Lain Kita Juga Lawan Kezaliman
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Perindo Hary Tanoe, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid dan elite parpol koalisi/FOTO ISTIMEWAf

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan Pilpres 2024 bukan hanya melawan pasangan calon lainnya. Ada hal masif lain yang harus dilawan, yaitu kezaliman.

Hal disampaikan Arsjad saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin, 28 November.

“Di Pilpres kali ini kita tidak hanya bertarung melawan paslon lain, kita juga sedang melawan kezaliman yang masif,” kata Arsjad dalam acara tersebut 

Arsjad juga berbicara soal kondisi Indonesia belakangan. “Ibu Bapak serta saudara-saudara sekian, saat ini kita ada di masa yang tidak baik-baik saja. Betul?”

“Lawan, lawan, lawan, lawan," teriak ribuan relawan.

Arsjad kemudian memerinci alasan Indonesia tak baik-baik saja. Salah satunya, dia menyinggung kecurangan Pemilu 2024 sudah terjadi di antaranya mulusnya perubahan konstitusi untuk memuluskan jalan salah sosok tertentu sebagai cawapres.

“Keliatan sudah banyak kasus yang terjadi. Bahkan UU, konstitusi kita diutak-atik," ujarnya.

"Apakah kita harus diam? Apakah kita harus ragu? Tidak! Tidak! Diam bukan berarti takut. Kita harus tetap semangat, harus gigih dan jangan gentar! Berani?” tegas Arsjad.

“Berani,” sambut relawan.

“Lawan?” kata Arsjad lagi.

“Lawan, lawan, lawan, lawan," sahut ribuan relawan.

 

Arsjad lantas mengajak seluruh relawan Ganjar-Mahfud untuk melawan kezaliman tersebut. Ia juga meminta para relawan memegang hati rakyat guna memenangkan Ganjar-Mahfud. 

"Kita harus lawan kezaliman, yang paling penting kita harus pegang hari rakyat. Pegang hati rakyat, itulah tugas kita," ungkapnya.

Dalam acara itu, selain 8000 peserta dari organ relawan se-Jawa dan Bali. Hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesodibjo.