Bagikan:

JAKARTA - Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden akan menjalani debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama tahapan kampanye.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari memandang, pasangan capres-cawapres sebenarnya sudah bisa memprediksi tema-tema yang akan ditanyakan oleh moderator saat debat yang digelar tiap pemilu berlangsung.

"Tentang topik (debat) itu kan sudah ada di undang-undang. Jadi, semua calon, semua tim pasangan calon, sudah bisa memprediksi kira-kira kalau topik ini apa saja," kata Hasyim di kantor KPU, Senin, 27 November.

Dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum, dijelaskan debat pasangan capres-cawapres dipandu oleh moderator.

Selama tahapan kampanye, debat diselenggarakan lima kali. Durasi tiap debat pasangan calon selama 150 menit, dengan rincian 120 menit untuk segmen debat Pasangan Calon dan 30 menit untuk jeda iklan.

Debat terbagi dalam enam segmen yang mencakup pembukaan; pembacaan tata tertib dan penyampaian visi, misi, dan program kerja; pendalaman, tanya jawab dan sanggahan; serta penutup.

Dijelaskan juga tema debat merujuk pada visi nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dan memedomani Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Tema debat ditetapkan setelah berkoordinasi dengan paslon atau tim kampanyenya. Tema spesifik setiap debat disusun bersama dengan panelis sesuai dengan bidang keahliannya, baik dari kalangan profesional, akademisi, maupun tokoh masyarakat.

Karenanya jika muncul tudingan bahwa debat Pilpres 2024 akan bocor, Hasyim menampik hal itu. Menurut dia, pasangan capres-cawapres hanya mengetahui tema debat yang akan dibahas.

"Tentang materi debat, kan di UU Pemilu topik-topik besarnya sudah ada semua. Yang kemudian dari situ nanti kita carikan rumusan lebih teknisnya. Topik pemerintahan misalkan, lalu apa saja yang perlu diperdebatkan atau jadi isu untuk jadi perbincangan antar para calon," urai Hasyim.

"Jadi, bukan kemudian bocor dalam arti detail-detail pertanyaan, kalau itu enggak. kan semua sudah tahu," lanjutnya.