Pesan Kapolda Metro untuk Kampanye Pilpres 2024: Yang Paling Penting Beri Pemahaman Bertikai Tak Ada Gunanya
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto (DOK FOTO: Rizky Adytia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut hal penting daalam pola pengamanan masa kampanye di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yakni memberi pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga perdamaian. Meski berbeda pilihan, kesatuan harus dijaga.

"Ya sekarang yang paling penting memahamkan kepada grassroot. Bertikai, bersengketa itu ngga ada gunanya," ujar Karyoto kepada wartawan, Senin, 27 November.

Pemahaman untuk menjaga perdamaian juga untuk mencegah terjadinya polarisasi. Diharapkan tak ada pertikaian hanya karena perbedaan pendapat.

Selain itu, Polri juga terus mengimbau masyarakat agar tak mudah terprovokasi. Tak dipungkiri, saat masa kampanye informasi yang berisi kabar bohong dapat beredar dengan masif di masyarakat.

"Nah ini yang coba kita upayakan, tanamkan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dan semuanya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu bisa dilaksanakan dengan santun. Itu yang paling penting," sebutnya.

Tak lupa, Karyoto juga menegaskan pihaknya dibantu TNI dan pihak terkait lainnya akan membantu mengamankan jalannya pesta demoktasi lima tahunan dengan aman dan damai.

"Sekarang sudah mulai masuk fase-fase ya apa menjadi konsen kami terhadap tahapan Pemilu kita amankan secara maksimal," kata Karyoto.

KPU menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Dalam Pilpres 2024, pasangan Anies-muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.