Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih mengatakan akan memantau kabar adanya rencana Grup Wagner Rusia, untuk memasok kemampuan pertahanan udara kepada kelompok militan Hizbullah atau Iran, sebagai bagian dari kerja sama kedua negara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengutip data intelijen yang baru dibagikan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, Amerika Serikat akan memonitor masalah ini dengan cermat dan siap untuk menerapkan sanksi terhadap individu atau kelompok Rusia jika transfer ini terjadi.

"Informasi kami menunjukkan bahwa Wagner, atas arahan Pemerintah Rusia, bersiap memberikan kemampuan pertahanan udara kepada Hizbullah atau Iran," kata Kirby pada Hari Selasa, melansir The National News 23 November.

Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran di Washington mengenai potensi memperdalam hubungan militer antara Moskow dan Teheran, seiring berlarutnya perang di Ukraina.

Aliansi seperti itu, kata Kirby, "jelas merugikan Ukraina, tentu merugikan negara-negara tetangga Iran, dan sejujurnya merugikan masyarakat internasional".

Dia mengatakan, sebagai imbalannya Iran sedang mempertimbangkan untuk menyediakan rudal balistik kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Sementara itu, kemungkinan Hizbullah mendapatkan sistem pertahanan udara menimbulkan kekhawatiran tambahan selama perang Israel yang terus berlanjut di Gaza, yang kini memasuki minggu ketujuh, yang dikhawatirkan oleh para pejabat AS akan meluas ke konflik regional yang lebih luas.

"Kami akan memantau dengan cermat apakah Wagner menyediakan peralatan militer kepada Hizbullah atau Iran," kata Kirby.

"Kami siap menggunakan otoritas sanksi kontraterorisme kami terhadap individu atau entitas Rusia yang melakukan transfer yang mengganggu stabilitas ini," tandasnya.

Diketahui, Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak 7 Oktober, ketika militan Palestina Hamas menyerang wilayah selatan Israel dan memicu krisis di Gaza.

Namun, para pejabat AS mengatakan bahwa Hizbullah, untuk saat ini, tidak berencana terlibat dalam perang skala penuh dengan Israel.