Lima Orang Tewas dan Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Serangan Rudal Israel Terhadap Suriah

JAKARTA - Serangan roket Israel pada Minggu pagi menghantam sebuah bangunan di Damaskus tengah, menewaskan lima orang dan merusak beberapa bangunan di distrik padat penduduk itu, kata saksi dan pejabat.

Serangan itu terjadi di dekat kompleks keamanan di mana sekutu Suriah, Iran, telah memasang pangkalan, kata dua sumber intelijen.

Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar.

Mengutip sumber militer Suriah, media pemerintah mengatakan Israel telah melakukan serangan udara yang menargetkan beberapa wilayah Damaskus tak lama setelah tengah malam, menyebabkan lima kematian dan 15 luka-luka di antara warga sipil.

"Itu menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga sipil dan kerusakan material di sejumlah lingkungan di Damaskus dan sekitarnya," kata militer Suriah dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 20 Februari.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan, serangan itu harus dianggap sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan" mengingat itu terjadi kurang dari dua minggu setelah gempa 6 Februari yang menewaskan lebih dari 5.800 orang di seluruh negeri.

Tidak segera jelas apakah serangan Israel ditujukan pada individu tertentu, tetapi dua sumber intelijen Barat mengatakan targetnya adalah pusat logistik di gedung yang dijalankan oleh Korps Pengawal Revolusi (IRGC) Iran.

Iran dan Rusia sama-sama membantu Presiden Bashar al-Assad, mengubah gelombang perang saudara negara itu menjadi menguntungkannya dengan dukungan militer dan ekonomi. Teheran dan Moskow mengutuk serangan itu dan mengatakan mereka mengancam stabilitas regional.

Edmond Ajji dari direktorat barang antik Suriah mengatakan kepada Reuters, benteng bersejarah di ibu kota mengalami beberapa kerusakan dalam insiden tersebut.

Tetapi, dua sumber militer Suriah yang berbicara tanpa nama karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada pers mengatakan, roket anti-pesawat ditembakkan sebagai tanggapan atas rudal yang menghantam sekitar benteng.

Komandan tertinggi Hizbullah Pro-Iran Imad Moughniyeh tewas pada tahun 2008 dalam pemboman di lingkungan yang sama, Kafr Sousa, daerah yang dijaga ketat di mana penduduk mengatakan beberapa badan keamanan Iran berada, termasuk pusat kebudayaan.

Meskipun para pejabat jarang mengakui tanggung jawab atas operasi tertentu, Israel telah melakukan serangan udara terhadap dugaan pengiriman senjata dan penempatan personel yang disponsori Iran di Suriah selama hampir satu dekade.

Israel juga dalam beberapa bulan terakhir mengintensifkan serangan di bandara dan pangkalan udara Suriah untuk mengganggu peningkatan penggunaan jalur pasokan udara Iran untuk mengirimkan senjata ke sekutu di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah Lebanon.

Diketahui, serangan itu adalah bagian dari eskalasi konflik intensitas rendah yang tujuannya adalah untuk memperlambat kubu pertahanan Iran yang tumbuh di Suriah, kata pakar militer Israel.

Milisi proksi Iran, yang dipimpin oleh Hizbullah, sekarang memegang kekuasaan di wilayah yang luas di Suriah timur, selatan dan barat laut dan di beberapa pinggiran kota di sekitar ibu kota.

Sementara, Presiden Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah, dengan mengatakan Teheran hanya memiliki penasihat militer di lapangan.