Bantah Kabar Grup Wagner Kirim Sistem Pertahanan Udara Pantsir ke Hizbullah, Kremlin: Kelompok Itu Tidak Ada
Jubir Kremlin Dmitry Peskov. (Wikimedia Commons/Presidential Executive Office of Russia)

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin pada Hari Jumat menolak laporan Wall Street Journal yang menyebutkan, intelijen Amerika Serikat yakin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia berencana memberikan sistem pertahanan udara kepada Hizbullah, mengatakan pembicaraan semacam itu tidak berdasar.

"Kami telah mengatakan, secara de facto, kelompok seperti itu (Wagner) tidak ada,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang laporan tersebut, melansir Reuters 3 November.

"Semua pemikiran ini pada dasarnya tidak didasarkan pada apa pun dan tidak memiliki dasar," lanjut Peskov.

"Ada saluran komunikasi darurat antara militer (Rusia dan Amerika), dan jika ada kekhawatiran nyata mengenai sesuatu, mereka (Amerika) selalu dapat menyampaikannya kepada militer kita," tandasnya.

Dalam laporannya, The Journal mengatakan Wagner berencana untuk memasok sistem Pantsir-S1, dikenal oleh NATO sebagai SA-22, yang menggunakan rudal anti-pesawat dan senjata pertahanan udara untuk mencegat pesawat.

Sebelumnya, seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Wall Street Journal mengatakan, Washington belum mengonfirmasi jika sistem pertahanan udara telah dikirim. Namun, para pejabat AS memantau diskusi yang melibatkan Wagner dan Hizbullah.

Dikatakan, sistem Pantsir akan diberikan kepada Hizbullah melalui Suriah, tempat Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dengan memasuki perang saudara di sana pada tahun 2015.

Diketahui, Presiden Vladimir Putin dan Kremlin telah berulang kali mengatakan, tidak ada dasar hukum bagi Wagner berdasarkan undang-undang yang melarang kelompok tentara bayaran berada di Rusia.

Masa depan Wagner sendiri tidak jelas sejak pemberontakan Bulan Juni, serta kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat yang tidak dapat dijelaskan pada Bulan Agustus.

Hizbullah yang berbasis di Lebanon telah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di seberang perbatasan, sejak sekutunya kelompok militan Palestina Hamas, terlibat bentrokan dengan Israel di Gaza pada 7 Oktober.