Dua Kementerian Dilaporkan ke Mabes Polri Terkait Konser Coldplay di Jakarta
Buya Husein, koordinator lapangan Geranati LGBT di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 10 November/ Foto; Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Gerakan Nasional Anti LGBT (Geranati LGBT) melaporkan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan (Kemenkopolhukam) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia terkait konser Coldplay ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 10 November.

Pelaporan dilakukan terkait konser Coldplay yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 November, mendatang.

"Tadi kita melakukan aksi di depan Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan dua kementrian, Kementrian Politik Hukum dan Keamanan dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta panitia penyelenggara. Jelas (mereka) telah melawan hukum yang ada di Indonesia," kata Buya Husein, Korlap Geranati LGBT di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 10 November.

Kedua kementrian itu dilaporkan ke Mabes Polri karena dinilai turut melanggar hukum yang ada di Indonesia. Pertama, lanjut Buya Husein, di dalam Pancasila pada sila pertama disebutkan bahwa negara kita dalam pancasila berisi Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Dipertegas dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dimana negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa," ucapnya dalam aksi penolakan konser Coldplay.

Kemudian dipertegas di dalam Pasal 31 ayat (3) yang berbunyi: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang.

"Karenanya, segala paham maupun tindakan yang menentang prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa wajib dilarang karena dengan sendirinya bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 termasuk didalamnya adalah LGBT. LGBT tersebut sangat merusak moral dan meruntuhkan akhlak generasi muda yang ada di Indonesia," ujarnya.

Buya Husein menambahkan, aksi Geranati LGBT merupakan aksi perdana yang dilakukan. Pihaknya akan terus menggelar aksi demo jika konser Coldplay tetap dilaksanakan.

"Geranati LGBT melakukan aksi menolak kedatangan grup musik Coldplay. LGBT tersebut sangat merusak moral," katanya.