Kasus Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang, Diduga Libatkan Dukun
Ilustrasi mayat korban pembunuhan (ANTARA)

Bagikan:

KARAWANG - Penemuan jasad seorang pegawai honorer RSUD Karawang di kebun pisang milik warga di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, mengungkap dugaan keterlibatan seorang dukun pengganda uang. 

Korban diketahui bernama Fredy Abdul Halim (42 tahun) warga Kelurahan Karawang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

Jasad Fredy ditemukan oleh seorang petani di sekitar rumah warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengeluarkan bau busuk. Warga segera melaporkan penemuan ini kepada aparat kepolisian di Mapolsek Ciampel.

Petugas dari Satreskrim Polres Karawang bersama tim Inafis segera membawa jasad Fredy ke RSUD Karawang untuk menjalani autopsi dan pemeriksaan oleh dokter forensik RSUD Karawang. Selanjutnya, petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan.

Selama proses olah TKP, petugas menemukan sepeda motor korban di sekitar lokasi kejadian, dan kendaraan tersebut langsung diamankan sebagai barang bukti untuk gelar perkara selanjutnya.

Fredy Abdul Halim adalah seorang pegawai honorer di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang.

Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil Ino menjelaskan, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan jasad korban dan anggota keluarga korban, diketahui bahwa keluarga telah merasa kehilangan Fredy selama empat hari. 

Korban ditemukan pada Selasa kemarin dengan kondisi tewas dan mengeluarkan bau busuk.

Dugaan keterlibatan seorang dukun pengganda uang muncul setelah laporan dokter forensik RSUD Karawang menunjukkan adanya luka di bagian belakang kepala korban, yang mengindikasikan bahwa korban mungkin telah dianiaya oleh pelaku hingga menyebabkan kematian.

Petugas Satreskrim Polres Karawang saat ini tengah berusaha mengejar pelaku, yang diduga merupakan seorang dukun pengganda uang. "Setelah memeriksa rumah pelaku, petugas menemukan banyak sesajen di salah satu ruangan dalam rumah pelaku," kata AKP Abdul Jalil Ino, Jumat 10 November.

Penyebab pasti dan modus operandi pelaku dalam pembunuhan ini belum dapat dipastikan. Dugaan kuat muncul bahwa korban dan pelaku telah melakukan ritual terkait penggandaan uang.

Hingga saat ini, petugas Satreskrim Polres Karawang terus berupaya mengejar pelaku yang mungkin terlibat dalam kasus ini. Penyelidikan lebih lanjut juga tengah dilakukan di sekitar lokasi rumah pelaku.

AKP Abdul Jalil Ino menduga pelaku mungkin lebih dari satu orang.